REPUBLIKA.CO.ID, Malaysia masih mempertahankan posisinya sebagai destinasi populer dalam pasar wisata Muslim global. Hal ini diketahui melalui MasterCard-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2016.
Penelitian yang dilakukan oleh CrescentRating dan MasterCard ini juga menunjukkan bahwa Malaysia masih menduduki posisi pertama dalam daftar Organisation of Islamic Cooperation (OIC). Penelitian ini, juga menemukan bahwa pada 2015 lalu ada sekitar 117 juta wisatawan Muslim secara global. Jumlah ini mewakili hampir 10 persen dari keseluruhan pasar pasar wisata.
"MasterCard-CrescentRating GMTI 2016 telah menjadi sarana bagi berbagai destinasi di dunia untuk menyusun kembali strategi mereka dalam merangkul konsumen Muslim," kata Chief Executive Officer dari CrescentRating & HalalTrip, Fazal Bahardeen.
Saat ini, Malaysia berada di posisi pertama dengan nilai indeks sebesar 81,9. Posisi Malaysia ini diikuti oleh Uni Emirat Arab dan Turki dengan indeks masing-masing sebesar 74,7 dan 73,9.
Destinasi populer yang menarik wisatawan Muslim sejauh ini berada di dua benua yaitu Asia dan Eropa. Meski begitu, ada banyak negara non-OIC yang mulai berusaha untuk mengambil perhatian para wisatawan Muslim untuk berkunjung ke negara mereka.
Beberapa negara non-OIC yang mulai berfokus untuk menggaet wisatawan Muslim ialah Jepang dan Filipina. Kedua negara ini telah mengambil langkah besar dalam melakukan diversifikasi kedatangan pengunjung mereka, termasuk dari pengunjung Muslim.
"(Langkah besar itu) Sekaligus untuk mendorong perekonomian mereka dalam prosesnya," tambah Bahardeen.
Segmen wisata Muslim yang berkembang pesat dinilai menjadi salah satu alasan mengapa banyak negara mulai menyasar pasar Muslim. MasterCard Group Executive, Global Products & Solutions, Asia-Pacific, Matthew Driver, mengatakan bahwa banyak destinasi wisata sukses di dunia yang mulai melakukan diversifikasi kedatangan pengunjungnya.
Driver mengatakan diversifikasi tersebut dilakukan untuk menjaga pertumbuhan tingkat wisata di tengah pasar wisata yang kompetitif saat ini. Segmen pasar Muslim yang berkembang pesat, lanjut Driver, memberikan satu kesempatan yang baik bagi tujuan tersebut.
"Akan tetapi untuk meraih keuntungan dari itu, sangat penting untuk memahami kebutuhan dan preferensi para wisatawan Muslim dan bagaimana menyesuaikan produk serta layanan bagi mereka," terang Driver, dikutip Malay Mail Online, Kamis (24/3).
(baca: Obama Sempatkan Wisata Kuliner Taco di Sela Kunker)