REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabupaten Selayar di Sulawesi Selatan, berharap segera memiliki sebuah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. Ini selaras dengan makin gencarnya program Kementerian Pariwisata (Kemenpar) membangun industri pariwisata nasional. Karena itu, tak salah jika hal ini disambut berbagai daerah untuk menjual potensi yang mereka miliki, termasuk di Kabupaten Selayar.
Dengan 132 pulau yang dimilikinya, kabupaten di ujung Sulawesi Selatan ini memang memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu destinasi wisata utama di Indonesia. Bukan hanya mengandalkan Taman Nasional Taka Bonerate dan pulau karang (atol) terbesar ketiga di dunia. Selayar juga memiliki sejumlah objek wisata menarik, termasuk wisata sejarah sebagai salah satu pusat pusat perdagangan di masa lalu.
“Selama ini belum tergarap dengan baik. Makanya kami berharap dengan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus nantinya, potensi Kabupaten Selayar akan benar-benar dikenal dunia,” ujar Bupati Selayar, Basli Ali di Jakarta, Senin (21/3) lalu.
Untuk mewujudkan KEK Pariwisata Selayar, Basli menemui Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Di hadapan menteri, bupati yang baru satu bulan menjabat tersebut memaparkan berbagai potensi yang dimiliki daerahnya. Basli berharap dukungan penuh Kemenpar untuk membantu menggarap potensi wisata Selayar.
Selain keseriusan Pemkab Selayar, modal utama KEK yakni kawasan bebas sengketa yang diperuntukkan untuk kawasan industri ini, sudah tersedia. Kawasan ini memiliki luas 200 hektar yang siap dikembangkan bahkan hingga 400 hektar sesuai permintaan Kemenpar.
Menteri Arief Yahya mengatakan, melihat potensinya, Selayar sangat layak memiliki KEK. "Bukan hanya itu, kami siap membantu untuk mempromosikan ke dunia luar. Even-even bertaraf internasional juga akan kami dorong untuk digelar di Selayar,” kata Arief Yahya.
Setelah rencana pembangunan KEK Pariwisata Selayar disepakati, proses pembangunan akan dikebut secepat mungkin. Arief Yahya menargetkan dalam waktu enam bulan ke depan semua sudah rampung. Nantinya Selayar diharapkan akan menjadi wisata alternatif setelah Bali.