REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panggung budaya di lima kabupaten di Sumatera Utara (Sumut) akan menyemarakkan pelaksanaan 'Geo Bike Kaldera Toba; yang akan dilaksanakan pada 8 hingga 10 April 2016. Manager Pelaksana Geo Bike Kaldera Toba Ojak Manalu dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (21/3) mengatakan panggung budaya akan digelar di Silalahi (Kabupaten Dairi), Parapat (Kabupaten Simalungun), Balige (Kabupaten Tobasa), Muara (Kabupaten Tapanuli Utara), dan Pangururan (Kabupaten Samosir).
Kegiatan ini, kata dia, sebagai upaya untuk pengenalan budaya lokal terhadap pengunjung dan peserta Geo Bike Kaldera Toba. Kegitan ini diselenggarakan oleh Rumah Karya Indonesia, Jendela Toba, Pemerintah Provinsi Sumut dan Dinas terkait kerja sama dengan Kabupaten se-kawasan Danau Toba.
Selain pengenalan budaya, harapannya pelaku budaya di seputaran Danau Toba terlibat aktif dalam event yang dapat meningkatkan ekonomi kreatif masyarakat. Acara ini, menurut dia, dilakukan demi menunjang peningkatan pariwisata Danau Toba ke depan.
Lebih lanjut, ia mengatakan, event ini dapat menjadi bertaraf internasional namun dibutuhkan dukungan pemerintah daerah untuk saling sinergi dalam hal pelasaknaan kegiatannya. Sejauh ini, dia mengatakan, antusiasme peserta dalam pelaksanaan Geo Bike Kaldera Toba 2016 ini cukup meningkat. Ini dapat terlihat dengan banyaknya peserta yang terlibat bukan hanya dari Sumut saja melainkan berasal dari luar pulau seperti dari Bandung, Yogyakarta, Jakarta, Batam, Kalimantan, dan Aceh.
Sedangkan koordinator peserta dalam kegiatan ini Hanna Tarigan mengatakan beberapa peserta dari negeri tetangga juga akan terlibat dalam kegiatan ini. Di antaranya dari Malaysia, Thailand, dan Singapura.
Sementara itu, Direktur Rumah Karya Indonesia Jhon Fawer Siahaan mengatakan, Geo Bike Kaldera Toba 2016 ini sebagai upaya untuk mendorong Danau Toba agar ditetapkan menjadi anggota Global Geopark Network (GGN) UNESCO.