Senin 21 Mar 2016 08:23 WIB

Punya Anak Sindroma Down? Ini Tahapan Tumbuh Kembangnya

Rep: Reiny Dwinanda/ Red: Indira Rezkisari
Anak penyandang sindroma down sedang melukis.
Foto: dok Republika
Anak penyandang sindroma down sedang melukis.

REPUBLIKA.CO.ID, Tantangan penyandang down syndrom berbeda pada tiap tahap perkembangannya. Noni Fadhilah, ketua Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome, menggambarkannya sebagai berikut.

Usia 0 sampai 3 tahun

Persoalan utama anak ada pada gangguan motorik. Tonus ototnya lemah. Anak belum bisa berjalan, contohnya. Namun, fisioterapi harus ditunda jika anak mengalami masalah kebocoran jantung atau gangguan peristaltik. Tidak semua anak sindroma down membutuhkan terapi sensori integrasi.

Selanjutnya, anak membutuhkan terapi wicara.

Usia 5 tahun ke atas

Anak biasanya memiliki emosi yang tidak stabil. Itu terjadi menyusul penguasaan kemampuan bicara. Hanya saja, omongannya tidak beraturan hingga membingungkan teman bicaranya.

Ia mudah marah lantaran maksudnya tidak dimengerti orang. Kemarahan kadang dilampiaskan dengan memukul kepala sendiri. Masyarakat yang awam sering kali menganggap luapan emosi itu sebagai tanda kegilaan. Pada masa inilah, anak membutuhkan dukungan yang kuat dari lingkungan terdekat.

Usia 10 tahun dan masa akil baligh

Anak mulai tertarik pada lawan jenis, tapi tidak bisa mengartikan perasaannya. Ada kalanya, ia masturbasi. Ia hanya merasakan itu enak tanpa mengerti maknanya. Dorongan biologis ini adalah sesuatu yang wajar.

Namun, jangan mengabaikan dan menganggap itu hal yang dapat ditoleransi tanpa syarat. Orang tua harus mengajak anak bicara dan menjalin kontak mata untuk mengarahkan agar ia tidak melakukannya di tempat umum. Ingatkan ia berulang kali.

Penyandang sindroma down mengenal rasa malu. Kata kuncinya, sabar, berdoa, dan gigih dalam membimbingnya.

Usia dewasa

Sebagian anak akan tampil berprestasi. Selanjutnya, ia perlu bermasyarakat, bekerja. Sekadar untuk mendapatkan imbalan yang cukup untuk menyokong hidup dan merasa dihargai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement