REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan wisatawan mancanegara (wisman) asal Cina ke Indonesia dalam dua tahun ini meningkat.
Strategi yang dilakukan Kementerian Pariwisata, untuk meningkatkan kunjungan wisman tersebut salah satunya dengan familiarization trip (famtrip).
Assisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik, Vinsensius Jemadu mengatakan sebanyak 80 persen wisatawan Cina yang datang ke Indonesia tersebut melakukan perjalanan ke Bali.
"Karena melihat banyaknya wisatawan Cina yang datang ke Bali, kegiatan famtrip diadakan disana selama kurang lebih enam hari," kata dia melalui sambungan telepon kepada Republika.co.id Sabtu (18/3).
Selain itu, alasan lain menurut dia Bali merupakan destinasi yang familiar dan siap menyambut kunjungan wisatawan.
"Kegiatan famtrip merupakan salah satu bentuk promosi destinasi yang efektif. Dan tren yang tengah berkembang saat ini adalah perjalanan multi dimension. Jadi tidak hanya mengunjungi satu tempat. Dari Bali mereka bisa ke Lombok atau Jogja dan tempat lainnya," tambah dia.
Selain menjadi destinasi utama bagi wisatawan asal Cina untuk tujuan liburan dan bisnis, pesona budaya dan alam Bali juga membuat kagum wisman asal negerti tirai bambu ini. Bahkan, pemberlakukan bebas visa kepada wisman asal Cina merupakan sarana pendukung tehadap pencapaian target 2,1 juta wisman Cina di tahun 2016.
Famtrip Kemenpar kali ini mengundang operator perjalanan dari Cina sekitar 32 peserta. Selama perjalanan dari 16-22 Maret 2016 ini mereka berkesempatan mengunjungi objek wisata Bali dan Lombok.
Mereka melakukan pelbagai kegiatan seperti menikmati keindahan pantai, mengunjungi desa tradisional suku sasak di Lombok dan melakukan meeting melalui acara Bussiness Gathering.