Senin 14 Mar 2016 11:10 WIB

Tuna Kalengan Bebas Merkuri Kini Hadir di Pasaran

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Tuna kaleng
Foto: ist
Tuna kaleng

REPUBLIKA.CO.ID, Ikan adalah sumber omega-3, protein, vitamin, dan mineral super. Beberapa jenis ikan yang memiliki semua kandungan gizi itu adalah salmon dan tuna. Namun, kedua jenis ikan ini paling banyak dijual dalam bentuk kalengan.

Ikan kaleng selama ini dikaitkan dengan risiko kesehatan akibat kandungan merkuri di dalamnya. Sejumlah ahli kesehatan bahkan menyarankan seseorang yang beratnya 68 kilogram (kg) ke atas sebaiknya membatasi konsumsi sekaleng tuna per pekan.

Sebuah perusahaan yang memproduksi tuna kalengan, Safe Catch meluncurkan tuna kaleng jenis baru ahir Januari lalu. Perusahaan ini melakukan serangkaian tes dan uji klinis untuk memastikan tuna yang mereka kemas ke dalam kaleng dijamin bebas merkuri.

Perusahaan lain, seperti Wild Planet mencoba konsep sama dengan skema berbeda. Mereka hanya mengalengkan tuna-tuna tangkapan dengan berat sekitar 4-11 kg yang secara alami rendah merkuri.

Merkuri biasanya terakumulasi dalam tubuh ikan tuna seiring bertambahnya usia dan berat mereka.

"Ikan-ikan yang kami uji adalah ikan impor. Kami menguji ribuan ekor ikan sehari," kata perwakilan Wild Planet, Witternberg, dilansir dari Prevention, Senin (14/3).

Sampel-sampel ikan tuna tersebut dianalisis dengan mesin. Standar merkuri perusahaan adalah 70 persen di bawah ambang batas yang ditentukan oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk jenis tuna albacore, dan 90 persen untuk tuna cakalang.

Kadar merkurinya tidak lebih dari 0,1 parts per million (ppm) dalam satu kaleng. Tuna cakalang keluaran produsen Safe Catch sejauh ini masih menjadi satu-satunya produk tuna paling bebas merkuri di dunia. Tuna ini aman dikonsumsi ibu hamil dan anak-anak.

(baca: Diet? Ganti Salad Anda dengan Makanan Ini)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement