REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Daerah administrasi Aichi, Jepang sedang mencari enam ninja yang dapat melakukan handsprings mundur. Ninja-ninja tersebut akan dipekerjakan penuh waktu dengan bayaran 1.600 dolar AS per bulan.
Aichi akan menggunakan ninja, master seni bela diri dan pembunuh siluman dari zaman feodal untuk mempromosikan pariwisata di daerah yang dikenal dengan benteng bersejarah Nagoya itu. Unit promosi pariwisata Satoshi Adachi mengatakan, ninja-ninja baru itu nantinya akan menerima kontrak satu tahun dengan gaji bulanan 180 ribu yen ditambah bonus.
"Mereka akan akrobat, menunjukkan penggunaan merek dagang mereka 'shuriken' dan berpose foto bersama turis," katanya dilansir AFP.
Kemampuan berbahasa Jepang lebih disukai sebagai ninja. Namun mereka yang bukan warga Jepang dan bersemangat tentang sejarah dan pariwisata dipersilahkan menjadi ninja. Kadang-kadang, rombangan ninja akan tampil dalam bahasa Inggris.
"Ninja kami juga harus pandai berbicara untuk mempromosikan parisiwata, meskipun ninja pada dasarnya diperlukan untuk menjadi rahasia," katanya.
Sebelum diterjunkan ke lapangan, para kandidat terpilih wajib mengikuti kursus pelatihan selama satu bulan. Saat ini, keberadaan ninja biasanya hanya di buku-buku sejarah dan fiksi. Tetapi ninja juga digunakan untuk mempromosikan Iga, sekitar 350 kilometer barat daya Tokyo. Wilayah tersebut dekat dengan ibu kota kekaisaran kuno Kyoto yang dulunya adalah rumah bagi banyak ninja.
Dua tahun lalu, gubernur dan wali kota dari daerah administrasi di seluruh negeri Sakura memperjual belikan pakaian yang biasa digunakan sebagai kostum ninja untuk mengumumkan peluncuran 'Dewan Ninja'. Ide ini muncul setelah pemerintah daerah beralih ke pariwisata sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi menjalang Olympic Games 2020 di Tokyo.