Kamis 10 Mar 2016 23:01 WIB

Tiga Peselancar Australia Jajal Derasnya Ombak Bono

Tiga peselancar asal Australia foto bersama saat akan menggelar konferensi pers Pemecahan Rekor Dunia Berselancar di ombak Bono Sungai Kampar, di Kantor Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Riau, di Pekanbaru, Riau, Selasa (8/3).
Foto: ANTARA FOTO/Rony Muharrman
Tiga peselancar asal Australia foto bersama saat akan menggelar konferensi pers Pemecahan Rekor Dunia Berselancar di ombak Bono Sungai Kampar, di Kantor Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Riau, di Pekanbaru, Riau, Selasa (8/3).

REPUBLIKA.CO.ID, PELALAWAN -- Tiga peselancar Australia memecahkan rekor dunia berselancar di Ombak Bono, Sungai Kampar, Pelalawan, Riau, pada 9-12 Maret 2016. Ombak Bono merupakan tempat selancar di ombak sungai, bukan di laut seperti Kuta, Banyuwangi, dan lainnya.

Selama empat hari, tiga peselancar asal negeri Kangguru itu menjajal dahsyat dan derasnya Ombak Bono guna mencatatkan namanya di daftar pemegang Guinness World Record.

"Mulai kemarin tiga peselancar Australia sudah mulai menjajal gelombang Bono di Teluk Meranti. Sampai 12 Maret mereka akan terus berupaya memecahkan World Record yang sebelumnya tercatat jarak 12,32 Km di Seven River Inggris," ujar Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif Riau, Fahmizal dalam keterangannya, Kamis (10/3).

Di Teluk Meranti, mereka  berencana mencetak rekor surfing dengan menaklukkan gelombang Bono sejauh 20 Km. Atraksi menantang adrenalin ini direspons positif oleh wisatawan mancanegara asal Malaysia, Australia dan Singapura. Setelah menyaksikan Gerhana Matahari Total (GMT) 88-100 persen di Pantai Ogis Speak Teluk Meranti Pelalawan (9/3), mereka tak langsung pulang ke negaranya. Waktu menginap diperpanjang hingga 13 Maret.

"Sejumlah wisatawan dari Batam malah menggunakan speedboat. Efeknya sangat besar," ungkap Fahmizal. Euforia ini rasanya tidaklah berlebihan. Saat ini, ada lima sungai di dunia yang bisa berselancar di atasnya, tapi gelombang terbaik itu adalah Bono di Telukmeranti Pelalawan ini. Bono di Pelalawan ini kelebihannya memiliki tujuh level gelombang (Seven Ghost). Saat hujan, gelombangnya lebih dari itu.

"Ini makin melengkapi event sport tourism yang kerap digelar Kemenpar, Selain Tour de Singkarak, Tour de Ijen, Bintan Triathlon serta Jakarta Marathon, wisman dan wisnus juga bisa menjajal surfing gelombang Bono di Riau," tutur Fahmizal.

Menpar Arief Yahya memang sedang mendata potensi-potensi kabupaten dengan segala atraksi dan kekuatan alamnya. "Termasuk sedang mengutak-atik mencari potensi destinasi waktu di Indonesia. Sukses Pesina GMT 2016 kemarin cukup menginspirasi. "Kami sedang terus mencari ide-ide kreatif untuk destinasi waktu," papar Arief.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement