Rabu 09 Mar 2016 11:11 WIB

Belasan Ribu Warga Padati Pantai Losari Saksikan Gerhana Matahari

Warga menyaksikan fase puncak Gerhana Matahari Total (GMT) yang dilihat dari Jembatan Teluk Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (9/3).
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Warga menyaksikan fase puncak Gerhana Matahari Total (GMT) yang dilihat dari Jembatan Teluk Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Belasan ribu warga Makassar sejak pagi pukul 06.00 Wita, mulai memadati anjungan Pantai Losari, Makassar. Tujuan mereka, mengikuti festival Battu Ratema Ri Bulang yang berarti 'Saya sudah pernah ke bulan' dan  hanya dilakukan saat gerhana matahari. "Semangat dan antusiasme warga yang datang ke Anjungan Losari ini sangat tinggi dan kami tidak ingin mengecewakan warga yang datang ke sini," ujar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Rabu (9/3).

Warga yang datang ke anjungan Pantai Losari itu umumnya datang dengan membawa perlengkapan shalat seperti mukena bagi perempuan serta sajadah. Para warga yang kebanyakan mengenakan pakaian serba putih sesuai dengan anjuran wali kota itu tampak antusias menyaksikan detik-detik proses terjadinya gerhana matahari.

Beberapa perlengkapan seperti kacamata khusus dan film foto juga banyak dibawa serta oleh pengunjung untuk menyaksikan langsung proses terjadinya gerhana sebelum melaksanakan shalat gerhana. Usai shalat kusuf itu, wali kota yang sudah menyiapkan Festival Battu Ratema Ri Bulang sejak beberapa hari ini langsung mengajak warga melakukan zikir dan doa.

"Jadi namanya festival Battu Rattema Ri Bulang. Kita ingin mengedukasi pelajar Makassar untuk sama-sama belajar memahami fenomena alam yang sangat jarang terjadi ini," katanya.

Dia mengatakan, festival ini merupakan sebuah kegiatan unik bernuansa religius dengan pendidikan dan budaya yang akan di helat sekaitan hadirnya fenomena alam, gerhana matahari. Ramdhan mengatakan peristiwa ini adalah pelajaran penting. Karena itu, Pemkot Makassar  menggandeng beberapa pihak, termasuk ahli-ahli astronomi untuk hadir memberikan penjelasan kepada pelajar dan warga kota ini. 

Nama Battu Rattema Ri Bulang, Danny mengatakan di ambil untuk mengingatkan kembali kepada setiap orang bahwa suku Bugis Makassar sudah lama memimpikan manusia bisa sampai di bulan. "Battu Rattema Ri Bulang adalah lagu yang sering dibawakan orang-orang tua kita jauh sebelum Neil Amstrong menginjakkan kakinya di bulan. Ini menandakan orang Bugis Makassar sudah memiliki mimpi untuk bisa sampai ke bulan jauh sebelum orang barat melakukannya," jelasnya.

Menurut dia, hal ini penting di ketahui generasi muda Makassar sebagai penyemangat untuk tidak kalah dengan negara maju lainnya dalam memikirkan masa depan yang lebih baik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement