Ahad 06 Mar 2016 19:55 WIB

Kerbau Rawa Langka Pikat Wisatawan GMT Kalsel

Gerhana matahari total akan terjadi di Indonesia pada 9 Maret 2016.
Foto: pixabay
Gerhana matahari total akan terjadi di Indonesia pada 9 Maret 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wisatawan yang bakal menyaksikan fenomena alam Gerhana Matahari Total (GMT) di Kalimantan Selatan (Kalsel) terpikat dengan keunikan kerbau Rrawa langka khas wilayah itu.

"Ada enam biro perjalanan atau travel agent sudah konfirmasi kepada kami, setelah menyaksikan GMT, banyak wisatawan yang ingin menyaksikan Kerbau Rawa yang langka yang kami miliki. Kerbau ini hanya ada di Indonesia di dua tempat di Kalsel," ujar Kepala Dinas Pariwisata Kalsel, Muhandas Herno Hendrawan dalam keterangan tertulisnya, Ahad (6/3).

Menurut dia, lokasi kandang Kerbau Rawa di Kalsel ada dua tempat. Yang pertama di Kecamatan Negara Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan  di Kecamatan Danau Panggang Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalsel.

"Apalagi kedua tempat juga dilalui GMT, jadi paket ini sangat menarik dan sangat diminati wisatawan," tuturnya. Populasi kerbau rawa di Kalimantan saat ini sudah semakin jarang. Dan yang masih banyak hanya di dua daerah tersebut.

Kerbau Rawa merupakan hewan ternak yang banyak dipelihara oleh masyarakat Desa Danau Panggang sebagai mata pencaharian. Daerah ini sebagian besar rawa dan menyulitkan masyarakat untuk memelihara kerbau, sehingga rawa inilah yang dimanfaatkan masyarakat. Apalagi kerbau rawa ini menjadi obyek wisata menarik untuk wisatawan.

Untuk menuju lokasi, dari Banjarmasin atau Bandara Syamsudin Noor perjalanan ke kota tempat tersebut memakan waktu sekitar 4-5 jam. Jalan menuju tempat tersebut sangat sempit dan sebagian besar pinggir jalan adalah rawa.  Menariknya, kata dia, nanti wisatawan akan dibawa dengan klotok atau perahu kayu melalui rawa-rawa. "Sangat alamiah, nanti melihat Kerbau itu berenang bersama di tengah rawa yang hijau dan indah," paparnya.

Karena mayoritas banyaknya masyarakat di Kalsel beragama Islam, kata dia, kegiatan utama saat GMT adalah menjalankan program religi. ”Semua masyarakat di semua Mesjid, pasti mengadakan shalat Gerhana,” ucapnya.

Bahkan, untuk para wisman dan wisnus, banyak juga yang datang agenda utamanya selain menyaksikan GMT, juga berzirah religi ke makam-makam legendaris di Kalsel. ”Yang menarik lagi, semua murid sekolah yang dilalui oleh GMT untuk keluar rumah dan berada di luar, surat ini sudah disebarkan dan dipastikan akan ramai saat lewatnya GMT kepada kami,” tutur Muhandas.

Pemprov Kalsel juga sudah menyiapkan berbagai acara menarik untuk menyambut fenomena alam tersebut di tiga kabupaten. Yakni, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Amuntai dan Kabupaten Balangan.  Selain itu, masih kata Muhandas, pihaknya juga mempersiapkan di dua lokasi GMT yakni Kota Banjarmasin dan Banjarbaru.

”Akan ada kombinasi religi dan atraksi. Kami padu menjadi sebuah kemeriahan menyambut wisatawan,” kata dia. Muhandas mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak ragu menyambangi wilayahnya.

”Di Banjarmasin  kami akan menggelar shalat Gerhana dan setelah hubungan spritual dengan Sang Maha Pencipta, kita akan menyambut GMT dengan musikalisasi Puisi dan Teater,” ujar Muhandas. Tak hanya itu, untuk meningkatkan kecintaan emosional terhadap Kalsel, pihaknya akan memamerkan semua keunggulan kuliner di hari GMT tersebut.

”Semua akan kami buat bahagia dengan adanya Food Festival dikombinasikan dengan musik jalanan dan Seni Tari. Tentunya, musik daerah dengan lagu-lagu daerah hingga musik Jazz dan Pop modern. Semua kami laksanakan di Siring Sungai Martapura Menara Pandang,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement