Jumat 04 Mar 2016 10:55 WIB

Kemenpar Bidik 400 Ribu Wisatawan Korsel 2016

President Jeju Tourism Organization Choi, Kab-Yeol (berbicara) dan Lokot Ahmad Enda (kiri) saat penandatanganan MoU antara Jeju Tourism Organization dengan Mahadana Group dari Indonesia di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta.
Foto: dok: Biro Hukum dan Komunikasi Publik Kemenpar
President Jeju Tourism Organization Choi, Kab-Yeol (berbicara) dan Lokot Ahmad Enda (kiri) saat penandatanganan MoU antara Jeju Tourism Organization dengan Mahadana Group dari Indonesia di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JEJU -- Kementerian Pariwisata membidik 400 ribu wisatawan Korea Selatan (Korsel)  pada 2016. Angka itu  meningkat 18 persen dari kunjungan 2015 yang berjumlah 338.671 pelancong.

Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata Vinsensius Jemadu mengatakan Korsel merupakan salah satu pasar utama yang menjadi fokus promosi Kemenpar. "Dengan capaian 2015 sebesar 338.671 tahun ini Kemenpar menargetkan kenaikan sebesar 18 persen tepatnya di angka 400 ribu," katanya di Jeju, Jumat (4/3).

Menurut Vincensius, pasar Korea masih menyimpan potensi yang besar buat Indonesia. Dia mengatakan, selama ini wisman Korea masih dominan ke Bali. Kemenpar berupaya untuk memperkenalkan destinasi lain seperti Yogyakarta, Solo, Bandung, Lombok dan Manado.

Selama ini, dia mengatakan, paket wisata bulan madu sangat digemari oleh Wisman Korea tapi masih ke destinasi Bali. "Paket-paket ini kita juga dorong untuk destinasi lain selain Bali," ujar Vinsensius.

Untuk menarik minat masyarakat Korsel akan pariwisata Indonesia, Kementerian Pariwisata untuk pertama kalinya mengikuti Jeongwol Daeboreum Fire Festival di Pulau Jeju. Direktur Departemen Promosi Pariwisata Jeju Kim Young Mi saat ditemui di Jeju City Hall, Jeju, mengatakan tahun ini merupakan pertama kalinya Indonesia berpartisipasi dalam festival tahunan tersebut.

"Kami sangat mengapresiasi keikutsertaan Indonesia dalam festival ini karena merupakan wadah yang penting untuk mengenal lebih banyak budaya Korsel, khususnya di Pulau Jeju ini," katanya.

Selain itu, Indonesia merupakan satu-satunya negara Asia Tenggara yang mengikuti festival yang akan dihadiri oleh negara-negata di Benua Amerika dan Eropa. Kim menyebutkan terdapat lima negara selain Korsel yang terlibat dalam festival yang akan memamerkan berbagai pertunjukan dari api tersebut. Negara yang dimaksud antara lain Amerika Serikat, Jerman, Jepang.

Dia menambahkan festival yang telah dimulai sejak 1997 tersebut akan digelar mulai 3 hingga 6 Maret 2016. "Kami sangat senang Indonesia bisa meramaikan festival ini dan berharap besar bisa kembali ikut serta tahun depan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement