Kamis 03 Mar 2016 21:02 WIB

Wonderful Indonesia Raih 'Pays d'Honneur' di Prancis

Wonderful Indonesia.
Foto: dok kemenpar
Wonderful Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Branding Wonderful Indonesia kembali meraih penghargaan. Kali ini, Indonesia terpilih menjadi "Pays d'Honneur" dalam pameran pariwisata Salon International du Tourisme de Nantes di Kota Nantes, Prancis yang digelar pada 26-28 Februari 2016.

“Kami terpilih jadi negara tamu dengan branding Wonderful Indonesia paling komprehensif. Jadi "pays d'honneur" di International du Tourisme de Nantes pun memberikan special award kepada taktik berpromosi menancapkan branding di seluruh pusat keramaian di Kota Nantes, Prancis Barat itu,” ujar Asdep Pengembangan Pasar Eropa, Amerika, Afrika dan Asia, Nia Niscaya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (3/3).

Nia mengungkapkan, booth Wonderful Indonesia ramai disambangi para pengunjung pameran. Ajang itu dikunjungi sekitar 40 ribu orang. Sebagian besar pengunjung, kata dia, adalah keluarga, pasangan usia pensiun, dan mahasiswa pendidikan pariwisata.

Berdasarkan statistik nasional Prancis, INSEE, penduduk di pantai barat (provinsi Bretagne dengan ibukota Rennes dan Pays de la Loire dengan ibukota Nantes) termasuk provinsi dengan pendapatan per kapita tertinggi di Prancis. Penduduknya selalu meluangkan waktu untuk kegiatan liburan/pariwisata ke luar negeri.

Sadar akan potensi besar tadi, kerja keroyokan pun kembali dilakukan. Kemenpar tak sendirian. Ada KBRI Prancis yang ikut membantu. Selain itu, di pameran yang sudah memasuki musim ke-17 itu, Kemenpar ikut memboyong perwakilan dari industri pariwisata seperti Garuda Holiday France, Azimuth Travel, Kampoeng Kita, Melati Putih Hijau, Eka Voyages dan Don Biyu Munduk.

“Pengunjung yang datang umumnya mencari informasi mengenai Indonesia dengan touchscreen interaktif yang menjelaskan berbagai destinasi unggulan. Ada juga pengunjung yang berfoto pada photobooth corner dengan 12 pilihan pemandangan alam Indonesia. Di pavilion Indonesia, pengunjung juga bisa menikmati penampilan misi kesenian Indonesia yang menampilkan tarian dari berbagai daerah,” papar Nia.

Kemenpar tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk menggaet wisatawan Prancis untuk berkunjung ke Indonesia. Pada 2015, jumlah wisatawan Prancis yang berlibur ke Indonesia mencapai 200 ribu orang. Jumlah kunjungan tadi diyakini bisa melonjak hingga 250 ribu orang seiring dengan gencarnya promosi yang dilakukan di Prancis.

Setidaknya ada 10 destinasi prioritas di Indonesia yang dipromosikan ke masyarakat Nantes, Prancis. Bali, Jakarta, Batam, Medan, Makassar, Yogya-Solo-Semarang, Bunaken-Wakatobi- Raja Ampat, Lombok, Bandung dan Banyuwangi, diperkenalkan melalui brosur, flyer dan video.

Menpar Arief Yahya menegaskan, Kemenpar harus menjadi bagian dari kompetisi di level manapun juga, dan otomatis targetnya juara. “Kemenangan itu harus direncanakan!” ujar Arief.

Keuntungannya, kata Arief, performance internal harus benar-benar excellent, harus perfect, harus dijaga, harus dimanage agar tetap berstandar global. Kalau standar internalnya sudah menggunakan level dunia, maka bersaing dengan manapun, Kemenpar tidak perlu merasa minder.

“Jadi awarding itu hanyalah akibat! Sebabnya sendiri adalah, spirit internal yang kuat untuk bersaing di pentas dunia. Karena itu WIN-Way atau Wonderful Indonesia Way, dengan tiga S, speed, solid, smart, itu harus benar-benar menjadi corporate culture Kemenpar,” kata Arief Yahya.

Bersaing di kompetisi, kata dia, adalah best practice untuk mengontrol internal agar membangun performance yang terbaik. Juga menjaga diri agar tetap menjadi yang terbaik. “Ujungnya adalah achievement atau capaian yang terbaik juga,” ucap Menpar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement