REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- AirAsia mencatatkan peningkatan pertumbuhan penumpang dari dan menuju Surabaya sebanyak 26 persen pada bulan Januari dan Februari 2016 dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Dari pertumbuhan tersebut, rute penerbangan internasional yang paling diminati masyaraka Surabaya adalah Surabaya-Bangkok. Disusul Surabaya-Kuala Lumpur dan Surabaya-Johor Baru. Sedangkan rute penerbangan domestik yang paling diminati yakni dari Surabaya ke Denpasar, Surabaya-Jakarta dan Surabaya-Bandung.
Direktur Niaga AirAsia Indonesia, Andy Adrian Febryanto, menjelaskan, rute penerbangan Surabaya-Bangkok diminati karena faktor currency (nilai tukar) Thailand Bath yang cukup rendah. Berdasarkan kurs transaksi Bank Indonesia, kurs jual Thailand Bath sebesar Rp 375,59 dan kurs beli Rp 371,45.
“Tingkat keterisian penumpang untuk rute penerbangan Surabaya-Bangkok rata-rata di atas 80 persen, ini lebih tinggi dibandingkan load factor rata-rata nasional yang sebesar 79 persen pada tahun 2015,” kata Andy di sela-sela acara AirAsia Travel Fair 2016 di Pakuwon Trade Center (PTC) Surabaya, Kamis (3/3).
Andy menyebutkan, semua penerbangan AirAsia rute Surabaya-Bangkok mendarat di bandara Dong Muang. Hal itu menarik bagi para wisatawan karena lokasinya dekat dengan pusat kota Bangkok. Selain itu, proses pemeriksaan petugas Kantor Imigrasi juga lebih cepat di bandara tersebut. Saat ini, jumlah penerbangan AirAsia rute Surabaya-Bangkok sebanyak empat kali dalam sepekan.
Sedangkan rute Surabaya-Kuala Lumpur lebih banyak untuk transit wisatawan yang akan ke Cina, Korea maupun Jepang. Untuk penerbangan Surabaya-Denpasar lanjutnya, lebih bersifat musiman khususnya saat liburan. Sedangakn rute Surabaya-Jakarta lebih ke arah bisnis.
Secara keseluruhan, jumlah penumpang AirAsia dari Surabaya untuk penerbangan internasional maupun domestik pada 2015 tercatat sebanyak 1,2 juta penumpang. Angka tersebut hampir seperlima dari total penumpang AirAsia secara nasional yang mencapai 6,5 juta pada 2015.
Oleh sebab itu, AirAsia akan bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Surabaya maupun dinas pariwisata di kota/kabupaten Jawa Timur untuk mendorong peningkatan wisatawan ke Jawa Timur.
"Surabaya ini yang mau ditawarkan apa, sehingga sehat perbandingan penumpang yang pergi dan datang ke Surabaya. Kalau Bandung dan Yogyakarta sehat karena banyak yang ditawarkan," ungkapnya.