Kamis 03 Mar 2016 17:01 WIB

Jumlah Wisawatan Mancanegara ke Jatim Menurun

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Salah satu wahana di Jatim Park, Batu, berupa pertunjukan singa laut asal Argentina.
Foto: Antara
Salah satu wahana di Jatim Park, Batu, berupa pertunjukan singa laut asal Argentina.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Provinsi Jawa Timur tercatat mengalami penurunan pada Januari 2016. Penurunannya mencapai 30,77 persen dibandingkan Desember 2015.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Teguh Pramono, menyebutkan, jumlah wisman yang datang ke Jatim pada Januari 2016 sebanyak 11.674 kunjungan, turun sedikit dibandingkan Desember 2016 yang sebanyak 16.863 kunjungan. Jika dibandingkan Januari 2015, jumlahnya turun 24,03 persen. Menurutnya, penurunan jumlah wisman ini dikarenakan Januari bukan musim libur (peak season).

“Turunnya cukup banyak, tetangga kita Bali wismannya sampai 300 ribu lebih. Mungkin menjadi PR kita bersama bagaimana meningkatkan pariwisata di Jatim,” kata Teguh di kantor BPS Jatim, Surabaya, Selasa (1/3).

Dia menjelaskan, kunjungan wisman menurut kebangsaan, hampir seluruhnya terjadi penurunan. Wisman paling banyak dari Malaysia yang jumlahnya 2.351 kunjungan atau turun 49,39 persen dibandingkan Desember 2015. Diikuti dari Singapura sebanyak 883 kunjungan atau turun 63,16 persen, dan Cina sebanyak 851 kunjungan atau turun 24,82 persen.

“Dampak penurunan kunjungan wisman ini berpengaruh terhadap tingkat penghunian kamar (TPK) di hotel-hotel di Jatim yang hanya 58,14 persen atau turun 1,77 poin dibandingkan Desember 2015 yang mencapai 59,91 persen,” katanya.

Menurut klasifikasi bintang, lanjutnya, TPK hotel bintang empat pada Januari 2016 mencapai 70,43 persen, dan merupakan TPK tertinggi dibanding TPK hotel berbintang lainnya. Selanjutnya TPK hotel bintang lima sebesar 69,04 persen, diikuti TPK hotel bintang dua sebesar 56,48 persen, bintang satu 50,26 persen, dan bintang tiga 46,12 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement