REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Fenomena alam Gerhana Matahari Total (GMT) yang akan melintasi Provinsi Jambi menarik perhatian wisatawan mancanegara (wisman). Kepala Dinas Pariwisata Jambi, Edi Erizon mengatakan, pihaknya akan menyambut GMT di dua Kabupaten, yaknu Sorolangun dan Muara Jambi.
Ratusan wisman yang bakal menyaksikan fenomena GMT di Jambi mengajukan permintaan untuk berwisata menjelajah Suku Anak Dalam. ”Justru ini yang paling menarik, ratusan wisatawan mancanegara meminta dan mengagendakan menjelajah suku anak dalam di Jambi, kami siapkan paket wisata itu dan pemandunya sudah kami tetapkan. Ini akan menjadi bagian dalam wisata menyambut GMT,” ujar Edi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/3).
Agenda menjelajah Suku Anak Dalam itu, kata dia, akan dilakukan pada 6 hingga 7 Maret. Sehari menjelang GMT, papar Edi, pihaknya akan mengadakan Pentas Seni di pusat Kota Jambi.
”Sedangkan di hari H-nya kami akan lakukan shalat Subuh berjamaah dengan Shalat Gerhana dengan seluruh masyarakat di Jambi. Kemudian kami akan menyaksikan bareng GMT dan ditutup dengan bersepeda santai menuju Hutan Kota yang disertai Kuliner di jembatan Petrix, Jambi,” ungkap Edi.
Edi menambahkan, Kementerian Pariwisata juga sudah intens melakukan sosialisasi terkait pendidikan tentang GMT. ”Kami memberikan edukasi GMT untuk pelajar-pelajar SMA dan SMP se-Jambi terkait dengan GMT,” tuturnya.
Para pelajar dan para masyarakat juga diberikan ekhsibisi fotografi cara mengambil foto GMT yang baik dan benar. ”Jadi kami mix semua kegiatan agar meriah dan manfaat,” kata Edi. Jambi juga diprediksi akan mendapatkan pemandangan sempurna GMT pada 9 Maret nanti.
"GMT di wilayah Singkut itu dapat dilihat mendekati sempurna atau jelas. Kita telah mempersiapkan beberapa rangkaian acara di wilayah kita," kata Kabid Pemasaran Pariwisata pada Disbudpar Provinsi Jambi, Dendy Denmark.
Menurut Dendy, pada puncak fenomena alam langka yang hanya terjadi dalam ratusan tahun itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sarolangun berencana menggelar sejumlah acara kesenian sebagai upaya promosi pariwisata di Provinsi Jambi.
Nantinya, kata dia, masyarakat dan wisatawan bisa menonton bersama dengan mengabadikan momen fenomenal ini yang disertai dengan sejumlah kegiatan seni tradisional daerah setempat. "Fenomena ini merupakan suatu momen bagi pemerintah daerah untuk mendongkrak potensi pariwisata dengan mempromosikan fenomena langka ini," tutur Dendy.