Selasa 01 Mar 2016 08:15 WIB

Sambut GMT, Hotel di Palembang Diminta tak Naikan Tarif

Rep: Maspril Aries/ Red: Andi Nur Aminah
Jembatan Ampera
Foto: Antara
Jembatan Ampera

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Fenomena alam Gerhana Matahari Total (GMT) yang akan melintas Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) khususnya Kota Palembang jangan dijadikan 'aji mumpung' bagi mereka yang bergerak di industri pariwisata.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumsel Herlan Aspiudin mengimbau kepada pelaku industri pariwisata di daerah ini tidak menjadikan GMT yang akan terjadi Rabu (9/3) mendatang 'aji mumpung' meraup keuntungan.

“Kami mengimbau kepada seluruh pengelola hotel di Palembang untuk tidak memanfaatkan momen gerhana matahari total untuk menaikan tarif kepada tamu yang menginap untuk menikmati fenomena alam tersebut. Kenaikan tarif hotel akan memberatkan tamu yang datang,” kata Herlan Aspiudin di sela-sela rapat koordinasi menyambut Gerhana Matahari Total di kantor Gubernur Sumsel,  Senin (29/2).

Menurut Herlan kegiatan menyambut fenomena GMT 2016 tanggal 9 Maret di Palembang akan dipusatkan di jembatan Ampera. Fasilitas istimewa untuk tamu hotel adalah sarapan pagi yang biasa dilakukan di restoran hotel akan dipindahkan ke jembatan Ampera. Menu yang disajikan adalah menu langsung dari masing-masing hotel.

Untuk menyambut fenomena alam GMT, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel terus melakukan persiapan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel dengan dipimpin Asisten III Sekretaris Daerah bidang Kesejahteraan Rakyat Ahmad Najib memimpin pertemuan itu dengan diikuti dinas terkait.

Menurut Ahmad Najib fenomena alam GMT di Palembang akan didatangi wisatawan mancanegara (wisman) dari 12 negara yang sudah melakukan pemesanan tempat penginapan pada beberapa hotel di Palembang. “Panitia yang sudah dibentuk diharapkan dapat bekerja sama dan bersama-sama bekerja mensukseskan peristiwa GMT yang mendapat perhatian banyak wisatawan,” katanya.

Sementara itu Kepala Disbudpar Sumsel Irene Camelyn mengharapkan Disbudpar mendapat dukungan dari seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Sumsel, Pemerintah Kota Palembang, dan kepolisian. Tentu saja utuk bersama-sama menyukseskan fenomena alam GMT dengan menjadikan jembatan Ampera sebagai salah satu destinasi utama pada 9 Maret mendatang.

“Kami meminta dukungan dari instansi terkait seperti Dinas Perhubungan karena terkait dengan penutupan jembatan Ampera pada 9 Maret tersebut, Pemerintah Kota Palembang, dunia usaha, kepolisian dan instansi terkait lainnya.  Menteri Pariwisata sudah menyatakan,  Kota Palembang adalah ketiga yang di Indonesia untuk kesiapan penyelenggaraan GMT, setelah Kota Palu dan Provinsi Bangka Belitung,” kata Irene Camelyn. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement