Ahad 28 Feb 2016 06:40 WIB

Cukup dengan Rp 35 Ribu, Anda Bisa Bikin Batik Sendiri

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Indira Rezkisari
Peserta mencoba membuat motif batik menggunakan canting di kawasan Trusmi, Cirebon.
Foto: Republika/Fira Nursya'bani
Peserta mencoba membuat motif batik menggunakan canting di kawasan Trusmi, Cirebon.

REPUBLIKA.CO.ID, Bingung mengisi liburan akhir pekan? Mungkin membatik di Batik Trusmi bisa menjadi pilihan Anda dan keluarga.

Hanya dengan merogoh kocek Rp 35 ribu per orang, Anda bisa mengajak anak-anak Anda mengikuti lokakarya membatik yang dibuka setiap hari di sentra batik terbesar Kota Cirebon yang berlokasi di Jalan Trusmi, Plered, Cirebon.

“Tujuan kami membuka workshop ini adalah sebagai sarana edukasi untuk masyarakat,” jelas pemilik Batik Trusmi, Sally Giovany, saat ditemui Republika.co.id, yang berangkat bersama tim NET TV.

Bagi Sally, Batik Trusmi yang telah didirikan sejak 2006 oleh dia dan suaminya ini tidak semata-mata berorientasi pada keuntungan. Di sisi lain, ia memiliki tekad untuk tetap melestarikan kebudayaan Indonesia, salah satunya adalah batik Cirebon.

Tak hanya untuk liburan keluarga, Batik Trusmi bahkan menyediakan lokakarya membatik skala besar bagi anak-anak sekolah dan pegawai-pegawai korporasi yang berkunjung. Para pengunjung yang ingin membatik akan dibagi menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok akan dibantu oleh satu orang pembimbing.

“Pengunjung cukup membatik saja, nanti sisanya kami yang urus sampai kainnya bisa dibawa pulang,” ujar dia.

Sally menjelaskan, Batik Trusmi bisa dibanjiri hingga 6.000 pengunjung di akhir pekan. Selain belajar membatik, pengunjung juga bisa melihat langsung pembuatan batik yang dibuat oleh pengrajin asli Cirebon.

Proses pembuatan batik mulai dari penulisan, pengecapan, pewarnaan, pencucian, hingga penjemuran, dapat memakan waktu hingga berjam-jam dengan melibatkan lebih dari lima pengrajin. Terdapat tiga jenis batik yang dibuat di Trusmi, yaitu batik tulis, batik cap, dan batik campuran.

“Kenapa batik perlu dilestarikan? Karena satu kain pembuatannya melibatkan jutaan jari,” kata Sally.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement