REPUBLIKA.CO.ID, Ersa Mayori sering berbagi peran dengan suaminya saat mengurus kedua buah hatinya. Ia merasa beruntung memiliki suami yang modelnya sangat terbuka, bisa bekerja secara tim, dan saling mendukung.
“Kita menganggap namanya membesarkan anak, memberikan contoh itu adalah tugas berdua, jadi kita saling cover, di saat Saya sibuk bekerja pasti suami saya ambil alih posisi Saya, begitu juga sebaliknya kalau suami sibuk bekerja ya saya menjaganya,” ujar Ersa.
Ersa dan suamin ingin selalu ada sosok didepan anak-anak yang bisa mereka contoh, yang bisa mengawasi mereka, mendidik mereka, termasuk masalah memberi contoh. Mereka membagi tugas.
“Suami Saya sporty banget, senang olahraga, lari, renang, ke gym, pokoknya orangnya sangat aktif, nah itu yang ditularkan pada anak. Kalau sore, lari yuk, lari keliling komplek saja, nggak perlu lari kemana, nggak perlu ke tempat gym, tiba-tiba anak sudah pakai sepatu, papa mau kemana? Mau lari, Saya mau ikut, kata anak-anak,” jelasnya.
Menurut Ersa ketika itu dilakukan dan orang tuanya kelihatan asyik melakukannya, anak-anak mengikuti.
“Jadi kita saling bagi tugas,” ujarnya.
Ersa mengaku sejauh ini tidak ada perdebatan, kadang-kadang mereka bisa melihat dari dua sisi berbeda, mungkin dari sisi suami sebagai seorang pria dilihatnya begini, dari sisi Ersa sebagai wanita lihatnya begitu.
“Karena kita lihat tujuannya begini, itu buat anak-anak, jadi nggak ada gunanya kita bertentangan, tujuannya sama, kita team work saja, oke deh kalau begini situasinya, saya yang begini, kamu yang begitu ya. Jadi bersama-sama deh,” ujarnya.
Mereka juga sering saling mengingatkan untuk memberikan contoh yang baik untuk anak-anaknya. Misalnya ada yang memberikan contoh kurang baik akan saling mengingatkan. “Eh kamu jangan gitu. nanti diiikuti lho,” ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
