Sabtu 27 Feb 2016 15:54 WIB

Dijuluki Kota Tilang, Cirebon Diklaim Tetap Dibanjiri Wisatawan

Rep: Fira Nursya’bani/ Red: Nur Aini
Kota Cirebon
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Kota Cirebon

REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON – Julukan ‘kota tilang’ yang ramai ditujukan untuk Cirebon di dunia maya, ternyata tidak mengurangi jumlah wisatawan yang datang ke kota tersebut. Menurut Kapolres Cirebon AKBP Sugeng Hariyadi, karena lokasinya yang strategis, Cirebon justru tengah dipersiapkan sebagai kota tujuan wisata.

“Tidak ada pengaruh yang signifikan. Justru Cirebon sekarang bertambah ramai,” jelas Sugeng, saat ditemui di Cirebon, Jumat (26/2) malam.

Hal tersebut, kata dia, didukung dengan adanya akses baru menuju Cirebon melalui tol Cikampek-Palimanan (Cipali). Akses ini mampu mengurangi waktu tempuh dari Jakarta ke Cirebon hingga tiga jam.

“Jadi yang dari Jakarta, Bandung, semakin mudah dan semakin banyak yang mau datang ke Cirebon,” ujarnya.

Ia juga telah mempersiapkan anggotanya dari Polres Cirebon untuk bersiap siaga menghadapi banyaknya wisatawan. Sugeng mengaku, banyak anggotanya yang merasa kewalahan akibat kenaikan jumlah pengunjung.

“Jadi Cirebon kota tilang itu tidak benar, anggota saya banyak yang kurang istirahat di Sabtu-Minggu,” tutur Sugeng.

Sebelumnya, meme 'Cirebon Kota Tilang' ramai beredar di media sosial sejak beberapa hari terakhir. Salah satu meme menunjukkan gambar seorang polisi dengan tulisan 'Tarif Tilang Cirebon'. Untuk hari biasa, tarif tilang motor sebesar Rp 100 ribu dan mobil sebesar Rp 200 ribu. Sedangkan untuk weekend (akhir pekan), tarif tilang motor sebesar Rp 200 ribu dan mobil sebesar Rp 500 ribu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement