REPUBLIKA.CO.ID, Pemerintah sedang mengujicoba kebijakan kantong plastik berbayar saat belanja. Sebagai solusinya banyak orang mencoba membawa tas belanja sendiri, persis seperti zaman nenej dahulu yang membawa keranjang saat ke pasar.
Menurut Nugie, ini adalah hal yang baik untuk dilakukan. Seperti dulu ibunda Nugie selalu membawa tas belanja sendiri. Kalau zaman dulu biasa, tapi sekarang jadi sesuatu yang keren. “Semoga ini bisa menyegarkan kegiatan yang baik zaman dulu dan bisa diterapkan sendiri sekarang,” katanya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk tidak malu membawa tas belanja sendiri. “Please deh memang disadari atau tidak disadari, semua kemasan kita sudah plastik, terus ditambah lagi untuk membawanya harus ekstra plastik, dan kita bukan yang meniadakan plastik, plastik-plastik tidak bisa ditiadakan, karena sangat membantu kebhidupan manusia. Tapi dikurangi pemakaian-pemakaian yang tidak perlu nah itu yang paling penting,” ujarnya.
Nugie mengaku sempat berdebat dengan teman sendiri, mengenai kemana sampah Nugie dikumpulkan. Ternyata sampahnya dikumpulkan di plastik untuk sampah. Menurut Nugie kebijakan pemerintah memang bukan untuk meniadakan, tapi mengurangi.
“Bayangin kalau itu terus-terusan diproduksi dan terus-terusan dibuang, walaupun ada di TPA tidak semuanya bisa diproses, kita memang bisa lihat sendiri bagaimana plastik yang kita pakai untuk berbelanja akhirnya ada dimana-mana, bahkan plastik-plastik bungkusan makanan dan minuman instan yang kita beli, jadi buat Saya itu sangat penting,” ujarnya.
(baca: Whulandary tak Segan Tegur Orang yang Boros Plastik)