Selasa 23 Feb 2016 08:01 WIB

Menyusui Kurangi Depresi Pascamelahirkan

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Menyusui bukan hanya memberi nutrisi pada bayi, tapi juga memberinya kedekatan dengan sang ibu. Karena itu ibu menyusui perlu didukung agar bisa memberi ASI yang cukup.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menyusui bukan hanya memberi nutrisi pada bayi, tapi juga memberinya kedekatan dengan sang ibu. Karena itu ibu menyusui perlu didukung agar bisa memberi ASI yang cukup.

REPUBLIKA.CO.ID, Semua ibu menginginkan yang terbaik untuk bayi mereka. Faktanya 10-20 persen dari ibu yang baru melahirkan mengalami depresi pascamelahirkan dimana kondisi psikologis mereka benar-benar berdampak negatif terhadap bayi.

Bagaimana depresi pascamelahirkan ini bisa diatasi? Sebuah tinjauan yang dipublikasikan di The Harvard Review of Psychiatry menunjukkan pemberian hormon oksitoksin menjanjikan harapan baru.

Depresi pascamelahirkan terkait dengan interaksi kurang positif antara ibu dan bayi, sementara oksitoksin adalah hormon cinta. Hormon yang secara alami sebetulnya dihasilkan melalui pola menyusui.

Salah seorang penulis, Beth L Mah dari the Hunter Medical Research Institute, Australia menyebutkan mereka belum cukup mengansumsikan bahwa pemberian oksitoksin bisa menurunkan depresi. Namun, oksitoksin dalam dua studi terakhir memang bisa menunjukkan khasiatnya.

"Penggunaan dalam tataran pengobatan masih belum dilakukan, namun oksitoksin ini adalah kimia yang menarik" ujarnya, dilansir dari Fit Pregnancy, Selasa (23/2).

Mungkinkah pengobatan dengan pemberian hormon oksitoksin di masa depan bisa efektif digunakan? Inilah alasan mengapa peneliti, termasuk psikiatri terus mencari tahu jawabannya. Pemberian hormon dalam penelitian ini salah satunya melalui alat semprotan hidung.

Kondisi depresi pascamelahirkan juga bergantung pada mental si ibu. Pengobatan depresi pascamelahirkan saat ini masih sebatas konseling, obat-obatan, dukungan keluarga, kelompok, dan usaha dari dalam diri si ibu. Cara terbaik untuk bisa mengurus bayi Anda adalah Anda lebih dulu bisa mengurus diri sendiri.

(baca: Hamil Bukan Berarti Selalu Makan Dua Porsi, Lho)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement