Selasa 23 Feb 2016 06:03 WIB

Kuliner non Beras Sultra Dikembangkan Sebagai Daya Tarik Wisata

Kapurung biasanya disantap dengan sagu atau sinonggi, yang mirip dengan sagu Papua atau papeda.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Kapurung biasanya disantap dengan sagu atau sinonggi, yang mirip dengan sagu Papua atau papeda.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) akan mengembangkan kuliner lokal sebagai salah satu daya tarik wisata di daerah itu.

"Ini menjadi komitmen kami untuk menjadikan kuliner lokal sebagai daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke daerah ini," kata kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sultra, Zainal Koedoes, di Kendari, Senin.

Ia mengatakan, keragaman masakan dan sajian kuliner tradisional yang ada pada 17 kabupaten kota dengan berbahan baku non beras diyakini mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Sultra.

"Tidak hanya obyek wisata yang bisa mendatangkan wisatawan, tetapi kuliner yang dikemas dan disajikan dengan baik maka bisa mendorong wisatawan berkunjung di Sultra," katanya.

Menurut dia, sasaran pertama adalah wisatawan domestik dan akan berlanjut secara simultan hingga wisatawan mancanegara.

"Apa lagi dengan pemberlakukan pasar bebas masyarakat ekonomi ASEAN ini, maka kuliner bisa menjadi peluang usaha," katanya.

Disebutkan, kuliner lokal yang sudah dikenal selama ini diantaranya Sinonggi terbuat dari sagu, kambose dari jagung, kabuto dan kasuami terbuat dari ubi kayu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement