REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT, KALTENG -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah meminta pengelola hotel memfasilitasi jika ada tamu yang ingin menyaksikan gerhana matahari total pada 9 Maret nanti.
"Kami akan menyurati hotel-hotel untuk memfasilitasinya. Sampit diperkirakan salah satu kawasan lintasan sehingga bisa menyaksikan gerhana matahari total. Menyaksikan fenomena gerhana itu tidak boleh dengan tatapan mata langsung, tapi harus ada pelindung. Makanya kami minta pihak hotel sudah menyiapkan ini," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotawaringin Timur, Fajrurrahman di Sampit, Kamis (18/2).
Gerhana matahari total diperkirakan terjadi pada pagi hari. Di Kalimantan Tengah, terdapat dua kota yang sangat strategis menjadi lokasi untuk menyaksikan gerhana ini yakni Sampit mulai gerhana matahari total pada pukul 07.27 WIB dan Palangka Raya mulai gerhana matahari total pukul 07.28 WIB.
Pemerintah daerah belum ada rencana menggelar kegiatan khusus saat gerhana matahari total nanti. Mengingat, tidak ada budaya atau ritual khususnya masyarakat di daerah ini ketika terjadi gerhana matahari total sehingga belum bisa dikemas untuk dijadikan event wisata.
"Apalagi tanggal 9 Maret nanti itu bertepatan dengan perayaan Nyepi, jadi kita harus menghargai itu. Jadi kalau pun ada acara, mungkin sederhana, misalnya menyaksikan bersama gerhana matahari total di ikon jelawat. Tapi ini juga masih dalam pembahasan kami," kata Fajrur.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Bandara Haji Asan Sampit Kotawaringin Timur, mengimbau masyarakat mewaspadai dampak gerhana matahari total terhadap kesehatan mata.
"Masyarakat diimbau tidak melakukan kontak mata (menatap) secara langsung (gerhana matahari) karena dapat mengakibatkan kerusakan pada retina mata," kata Kepala BMKG Stasiun Bandara Haji Asan Sampit, Yulida Warni.