Kamis 18 Feb 2016 07:31 WIB

Era Digital tak Berpengaruh pada Penjualan Buku Anak

Rep: c39/ Red: Andi Nur Aminah
 Seorang anak tengah membaca buku di salah satu stan penerbit di ajang pameran Islamic Book Fair.
Seorang anak tengah membaca buku di salah satu stan penerbit di ajang pameran Islamic Book Fair.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa kategori buku cetak mungkin saat ini banyak yang mengalami penurunan dalam penjualan. Hal ini disebabkan perkembangan digital yang semakin pesat, dengan munculnya e-book, gadget, dan sebagainya.

Namun, menurut Direktur Operasional penerbit Dzikrul Hakim Amalia B Safitri, justru tren penjualan buku anak di era online atau dalam jaringan (daring) masih akan semakin bagus untuk beberapa tahun ke depan. Dia mengatakan saat ini kesadaran orang tua untuk memberikan bacaan yang baik kepada anak juga terus meningkat. 

Apalagi, kata dia, sekarang sudah ada program dari pemerintah bahwa anak harus membaca selama 15 menit sebelum masuk sekolah. "Era digital tidak terlalu berpengaruh kepada anak, karena yang pakai digital itu biasanya remaja ke atas," katanya saat dihubungi Republika.co,id, Rabu (17/2)

Ia menambahkan, untuk saat ini sebaiknya yang diperkenalkan kepada anak memang harus melalui buku teks, bukan buku digital. Menurutnya, anak-anak harus dibiasakan banyak berinteraksi dengan kertas.

Menurut Amalia, Dzikrul hakim merupakan penerbit yang menyediakan sekitar 60 persen kategori buku anak. Karena itu, kata dia, Dzikrul Hakim sangat fokus sekali menyediakan buku-buku anak yang berkualitas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement