Ahad 14 Feb 2016 16:44 WIB
Konsultasi Keuangan

Kiat Berbisnis Bersama Keluarga

Menjadi pebisnis bukan hal mudah, perlu strategi dan ketangguhan.
Foto:
Berbisnis

3. Memisahkan uang bisnis dan uang pribadi serta keluarga

Salah satu masalah keuangan yang sering mengganggu keluarga adalah mencampuradukkan antara uang bisnis dan uang pribadi atau keluarga.  Di mulai dari kebutuhan hidup keluarga, lalu gaya hidup yang berubah setelah mendapatkan keuntungan dari bisnis hingga akhirnya modal bisnis tergerus untuk menutupi kebutuhan keluarga.

Solusi yang cukup signifikan dalam mengatasinya adalah dengan memiliki dana darurat, baik dana darurat pribadi atau keluarga atau dana darurat bisnis. Kita tahu jika awal-awal menekuni bisnis atau tahun pertama menekuni bisnis,  untuk bisa untung secara ideal sangat sulit, tetapi jika Anda latihannya sudah banyak sebelum melibatkan pasangan atau keluarga Anda maka untung secara ideal bukanlah sebuah hal yang sulit.

Karena bisnis, jika kita ekstrakkan menjadi dua hal saja, memahami pemasaran dan memahami cash flow, di luar dari itu Anda akan bertumbuh sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas keluarga kita masing-masing.

Dengan adanya dana darurat, baik bisnis atau keluarga/pribadi akan meminimalisir ketika bisnis Anda belum signifikan dalam menghasilkan uang tunai.

 

4. Membatasi jam kerja dan waktu buat keluarga

Jangan dikira ketika Anda berbisnis bersama keluarga, Anda bisa terus menerus bersama keluarga, faktanya mungkin secara fisik ya, tetapi di luar fisik (pikiran, hati dan lainnya) Anda akan fokus pada bisnis Anda.  Alih-alih ingin merdeka secara keuangan dan punya banyak waktu untuk keluarga, yang terjadi Anda bekerja 24 jam dalam sehari dan tujuh hari dalam sepekan.

Itu artinya Anda hidup dan tidur dalam masalah bisnis Anda.

Sebelum Anda punya tim yang solid, hal-hal teknis akan Anda lakukan bersama pasangan dan anak Anda.  Tetapi jika sudah ada tim, maka fungsi-fungsi delegasi perlu Anda lakukan.

Buat awal. Anda berlakukan jam kantor, istilahnya tutup order di jam kantor normal, misalnya dari pukul 08.00-16.00 WIB, sementara hari libur tidak mesti Sabtu-Ahad, bisa jadi hari Senin atau Jumat, tergantung kesepakatan. Dengan ada waktu tersebut, kuantitas dan waktu berkualitas buat keluarga tetap terkendali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement