Rabu 10 Feb 2016 21:57 WIB

Menpar: Pelebaran Jalan Menuju Mandalika Paling Mendesak

Wapres Jusuf Kalla (ketiga kanan) mendapat penjelasan dari Dirut PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M Mansoer (kedua kanan) mengenai rencana pengembangan kawasan wisata Mandalika sa
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Wapres Jusuf Kalla (ketiga kanan) mendapat penjelasan dari Dirut PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M Mansoer (kedua kanan) mengenai rencana pengembangan kawasan wisata Mandalika sa

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok Selatan, Nusa Tenggara Barat (NTB) seluas 1.000 hektare berpotensi untuk memajukan pariwisata Nusantara. KEK Mandalika sudah dikunjungi Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla, dalam dua bulan terakhir.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, luas kawasan KEK Mandalika itu hampir tiga kali Nusa Dua, Bali. Menurut Arief, Kawasan BTDC Nusa Dua Bali itu luasnya hanya 350 hektare. Selain lebih luas, kata dia, KEK Mandalika memiliki pantai yang indah dan langsung berbatasan dengan laut Atlantik, sehingga jernih airnya.

Namun, kata dia, problem yang paling mendesak untuk dibenahi adalah akses jalan dari Bandara International Lombok Praya ke Mandalika. "Jalan harus diperlebar, agar akses menuju ke kawasan itu semakin mudah dan cepat," ungkap Menpar dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/2).

Selain pelebaran jalan, kata Menpar, juga akan didata problem infrastruktur dasar, seperti air, listrik dan jaringan ITC Readiness. Hal itu, menurut Arief, adalah kebutuhan paling mendasar untuk mengembangkan pariwisata. "Ketika sarana infrastruktur siap, secara otomatis investor akan datang. Bagi pengusaha, air akan mengalir ke tempat yang lebih rendah," tegasnya.

Gubernur NTB  Zainul Majdi juga kerap mempromosikan Kawasan Mandalika, yang tahun ini dimasukkan dalam daftar 10 Destinasi Prioritas Indonesia untuk dikembangkan. Menurut Gubernur, Kawasan Mandalika memiliki bentangan pantai sepanjang 14,2 km itu. “Semuanya indah. Ada 11 teluk. Suasananya seperti ini, Pantai Kuta," papar Gubernur Zainul.

Ia memaparkan, di Kawasan Mandalika akan dibangun 8.000 hingga 10 ribu kamar hotel untuk mengakomodasi pariwisata Nusantara yang terus maju. "Pariwisata Nusantara akan maju terus, insya Allah," tegasnya. Statistik jumlah wisatawan NTB setiap tahun selalu meningkat. Sejak 2009 hingga 2014 jumlah kedatangan wisatawan meningkat 20 hingga 40 persen setiap tahunnya.

Ekonomi NTB pun terdongkrak. Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) NTB kuartal III-2015 mencapai Rp 27,68 triliun atau bertumbuh 26,12 persen. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Provinsi NTB memiliki laju pertumbuhan ekonomi kuartal III-2015 yang tertinggi dari seluruh provinsi Indonesia. Pariwisata menjadi salah satu sektor yang memberi kontribusi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement