Rabu 10 Feb 2016 12:49 WIB

Titanic II akan Berlayar pada 2018

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Andi Nur Aminah
Miliarder Australia, Clive Palmer dan kapal Titanis II
Foto: telegraph
Miliarder Australia, Clive Palmer dan kapal Titanis II

REPUBLIKA.CO.ID, Titanic II yang merupakan replika asli kapal legendaris Titanic akan berlayar pada 2018 mendatang. Kapal ini akan dibuat sangat mirip dengan aslinya meski dengan beberapa modifikasi sesuai perkembangan jaman.

Versi terbaru, Titanic II bisa lahir kembali 106 tahun kemudian berkat miliarder Australia Clive Palmer dan perusahaannya Blue Star Line. Palmer ingin membuat kapal fenomenal ini lahir kembali sehingga ia dibuat indentik dengan kapal pesiar tahun 1912 itu.

Meski demikian, Titanic II akan lebih lebar empat meter sesuai dengan persyaratan keamanan maritim. Selain itu, tidak seperti Titanic pertama, kapal ini akan memiliki lebih banyak kapal penyelamat juga dilengkapi dengan sistem evakuasi marinir. 

Secara keseluruhan, Titanic II akan memiliki panjang 270 meter, tinggi 53 meter dan berat 40 ribu ton. Sama seperti Titanic, kapal baru akan menawarkan tiket pelayaran kelas satu, dua dan tiga. 

Dilansir Independent, kapal akan terdiri dari sembilan lantai dan 840 kabin. Kapal ini bisa mengakomodasi 2.400 berapenumpang dan 900 kru kapal. Titanic II dirancang memiliki kolam renang, gym dan kolam Turki. 

Direktur marketing Blue Star Line, James McDonald mengatakan Titanic II akan memiliki prosedur evakuasi modern, pengendali satelit, navigasi digital dan sistem radar. "Semua yang Anda harapkan pada kapal abad 21," katanya.

Menurutnya, kapal itu dibangun dari dana mandiri perusahaan dan tidak meminta investasi dari mana pun. "Namun kami sudah menghubungi sejumlah perusahaan yang berbasis di Emirat jika mereka mencari kesempatan melengkapi proyek," kata dia.

Titanic II direncanakan akan berlayar dari Jiangsu di Cina Timur ke Dubai. Rute tersebut tidak sama dengan rute Titanic awal yakni dari Southampton ke New York. Titanic original tenggelam setelah menabrak gunung es dan menewaskan 1.500 penumpang dan kru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement