Rabu 10 Feb 2016 10:53 WIB

Mengintip Mewahnya Istana Kelapa Imelda Marcos

Rep: Puti Almas/ Red: Indira Rezkisari
Istana Kelapa atau Tahanang Pilipino menggunakan kayu kelapa untuk hampir seluruh bagian rumah.
Foto: manosa
Istana Kelapa atau Tahanang Pilipino menggunakan kayu kelapa untuk hampir seluruh bagian rumah.

REPUBLIKA.CO.ID, Kediaman resmi sekaligus tempat bekerja Wakil Presiden Filipina terkenal dengan nama Coconut Palace atau Istana Kelapa atau Tahanang Pilipino dalam bahasa lokal. Terletak di Ibu Kota negara, Manila istana ini menggunakan ekstensif dari kayu pohon kelapa sebagai konstruksi.

Seperti pada bagian atap yang terbuat dari sirap kayu kelapa. Sementara, lantai kayu bergambar kelapa, lengkap dengan karpet yang terbuat dari serat kelapa.

Belum lagi, lampu gantung besar yang berasal dari 101 batok kelapa. Saat memasuki ruang makan, Anda juga akan melihat meja yang dihias dengan kerang hias dari kelapa.

Sebanyak 70 persen dari apa yang ada di istana ini berasal dari kelapa. Mulai dari akar pohon, kulit kayu, buah, dan bunga, semua dimanfaatkan untuk merancang tempat ini sebagai gambaran dari demostrasi yang rendah hati, yang diterapkan di Filipina.

Istana Kelapa dibangun pada masa rezim Ferdinand Marcos. Saat itu, ia dan istrinya mengambil sekitar 10 miliar dolar AS dari anggaran negara untuk kekayaan pribadi. Termasuk rumah mewah di Filipina dan mancanegara.

Keduanya juga membangun Istana Kelapa sebagai tanda kemewahan Filipina dan tak dibuka untuk umum. Namun, sejak Ferdinand digulingkan dari jabatan dan sang istri juga mendapat protes akibat gaya hidup yang boros dan merugikan negara, istana ini kemudian berubah fungsi menjadi kantor wakil presiden sekaligus kediaman resmi. Bahkan pada 2011 Coconut Palace resmi dibuka menjadi wisata publik, dikutip dari Amusing Planet, Rabu (10/2).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement