Selasa 09 Feb 2016 09:21 WIB

Kesalahan Terbesar Ortu Saat Berikan Obat Dosis Cair ke Anak

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Pemberian obat cair perlu diperhatikan takarannya.
Foto: pixabay
Pemberian obat cair perlu diperhatikan takarannya.

REPUBLIKA.CO.ID, Orang tua dengan putra-putri sedang sakit biasanya mengukur dosis obat cair, seperti sirup dalam takaran sendok teh atau sendok makan. Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Jurnal Pediatrics menunjukan mereka yang menggunakan takaran sendok lebih sering membuat kesalahan dosis dibandingkan ibu yang tetap menggunakan ukuran mililiter saat memberikan obat pada anaknya.

Asisten Profesor Pediatri dan Kesehatan Masyarakat di New York University School of Medicine, H Shonna Yin mengatakan sekitar 40 persen orang tua memberikan dosis yang salah pada anaknya. Alasannya, ukuran sendok teh dengan sendok dapur lainnya sangat bervariasi sehingga dosis yang diberikan tidak akurat.

"Jumlah dengan takaran sendok itu sangat berbeda dibandingkan tetap fokus menggunakan mililiter," ujar Yin, dilansir dari Fit Pregnancy, Selasa (9/2).

Penggunaan sendok teh atau sendok makan dapat memicu pemberian dosis obat tiga kali lebih banyak dari yang seharusnya. Akibatnya tentu saja anak mengalami overdosis yang serius, sehingga menyebabkan diare, muntah, kejang, kesulitan bernapas, pendarahan internal, hingga koma.

The American Academy of Pediatrics mendukung gerakan untuk menggunakan mililiter sebagai ukuran standar pemberian dosis obat cair pada anak. Ini untuk memastikan jumlah yang dituangkan sudah benar.

Yin memberikan beberapa tips, diantaranya minta dokter atau apoteker untuk memberikan resep dalam takaran mililiter. Kedua, jangan gunakan sendok dapur untuk dosis obat.

Ketiga, jika Anda tak punya takaran mililiter, maka Anda bisa membeli jarum suntik untuk mengukurnya. Sebelum memberikan anak Anda obat, periksa terlebih dahulu apakah takarannya sudah cocok sesuai instruksi dokter.

(baca: Mark Zuckerberg Bagi Tips Jadi Ayah Baru di Ultah Facebook)

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement