REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bali menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan asal Cina yang merayakan tahun baru kalender Lunar tahun ini. Maskapai Garuda Indonesia pun mendapat berkah dari perayaan "Gong Xi Fa Cai" tahun ini.
Garuda Indonesia mengangkut 23 ribu wisatawan Cina dari 11 kota melalui 65 charter flight untuk berlibur di Pulau Dewata. Wisatawan asal Tiongkok itu sudah tiba di Bali untuk berlibur.
Selain 23 ribu wisatawan Cina yang diterbangkan melalui Garuda, Bali juga disambangi wisatawan asal Negeri Tirai Bambu lainnya yang menggunakan maskapai lain seperti HongKong Airlines, Shenzen airlines, Air Asia, China Southern, China Eastern, Dragon Air, Cathay Paciific, Eva Air, Singapore Airlines, Brunai Air dan lainnya.
"Selamat berwisata, selamat menikmati alam Wonderful Indonesia! Gong Xi Fa Cai," ucap Menpar Arief Yahya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (6/2). Kementerian Pariwisata pun tidak mau kehilangan momentum untuk memberi kesan terbaik pada wisman Tiongkok yang sudah datang.
Kementerian Pariwisata menjadikan mereka sebagai "duta-duta" pariwisata Indonesia bagi komunitasnya di Negeri Panda. Diharapkan, mereka akan bercerita tentang keramahan Bali, kecantikan Dewata, kehangatan kultur adat Bali, dan akan menjadi viral positif yang menggema ke seluruh pelosok China. Kedatangan mereka betul-betul karena proses promosi gencar melalui branding, advertising dan sales tim marketing Kemenpar.
Tak heran jika Menpar Arief Yahya menugaskan deputi dan asisten-asistennya untuk menyambut mereka. Termasuk menyiapkan sekitar 6.000 cindera mata yang bisa dibawa pulang sebagai kenang-kenangan. Selain itu ada games yang dipersiapan bagi mereka yang mau melepas tukik (anak penyu), kuda laut dan menanam coral di laut Bali.
Sejak 2015, Kemenpar memang giat berpromosi merayakan Imlek di Indonesia. Promosi gencar dilakukan sejak akhir tahun lalu dan Januari ini. Masyarakat di sebelah utara seperti Beijing dan provinsi Heilongjiang memang masih dingin, dinkisaran minus 15 derajad Celcius. Mereka lebih suka ber-Imlek di daerah hangat. Indonesia adalah tempat yang paling ideal, dan Bali sangat dikenal di sana.
Festival Imlek di Bali ini pun didominasi masyarakat daerah tersebut. Jumlah paling besar adalah Heilongjiang dengan 1.000 wisman, lalu diikuti Beijing 500 wisman. Tahun 2016 ini Kemenpar memasang target ambisius. Tidak tanggung-tanggung, 1,7 juta wisman asal Cina. Dan bulan ini, Februari 2016 ini, harus tembus 200 ribu kunjungan. "Tiongkok adalah pasar potensial, pasar besar, karena itu perlu penanganan khusus," papar Arief.
"Wisman Tiongkok yang ke Indonesia masih 1,14 juta setahun, masih jauh tertinggal dari Thailand yang sudah 8 juta. Kita ini sudah terlalu lama kalah dengan mereka. Kalau mereka mau ke Thailand, berarti mereka pasti suka juga dengan Indonesia," ungkapnya. Menurut dia, yang disukai oleh turis Tiongkok adalah pantai, pasir putih, dan langit yang cerah membiru. Selain shopping, termasuk barang-barang branded di butik yang branded.
"Ketika sudah melihat minat, lalu time line liburan China, potensi ekonomi, kedekatan sosial dan lainnya, kami lakukan digital marketing. Dengan teknologi digital, implementasi corporate culture 3 S yakni Solid Speed dan Smart semakin mudah dan ditularkan secara konkret," ungkap Menpar.