REPUBLIKA.CO.ID, Di balik pertunjukan atraktif para hewan liar di sejumlah kawasan liburan, ada hal kejam yang tersembunyi. Hal itu disampaikan oleh organisasi perlindungan hewan, World Animal Protection yang berbasis di New York.
"Jika Anda bisa menaiki, memeluk, dan ber-selfie ria dengan satwa liar itu, bisa dipastikan ada hal kejam di baliknya," ujar Elizabeth Hogan, US Wildlife Campaign Manager di World Animal Protection dalam sebuah pernyataan.
Agar kooperatif melakukan trik saat pertunjukan atau mau berpose untuk foto narsis liburan Anda, para hewan menjalani proses pelatihan yang diistilahkan sebagai 'crush'. Informasi itu dipaparkan dalam studi yang pelaporannya disusun oleh University of Oxford Wildlife Conservation Research Unit (WildCRU).
Gajah muda, misalnya, dipisahkan dari induknya sejak kecil. Metode yang dipakai termasuk menahannya di kandang kecil, mengikat mereka dengan tali atau rantai, dan memukul dengan logam runcing berkait atau pemukul kayu jika tak patuh.
Proses yang memakan waktu antara beberapa hari sampai satu minggu itu dilakukan terhadap gajah yang dikenal memiliki memori luar biasa. Hogan berujar, kondisi tersebut pada akhirnya meruntuhkan semangat gajah dan membuat hewan berbelalai panjang itu mengalami gejala stres pasca trauma.
Animal World Protection juga merilis 10 daftar atraksi hewan yang dianggap kejam namun tetap sering menyedot pengunjung saat liburan. Lokasi atau atraksi itu yakni naik gajah, foto narsis bersama harimau, berjalan dengan singa, taman beruang, menggendong penyu, pertunjukan lumba-lumba, atraksi topeng monyet, tur perkebunan luwak atau musang kopi, mencium ular kobra, dan peternakan buaya, dikutip dari Malay Mail Online, Jumat (5/2).