REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (Pergizi Pangan Indonesia) kembali menggelar "Karnaval Ayo Melek Gizi" sebagai bagian dari usaha meningkatkan kesaaran dan kepedulian masyarakat akan gizi seimbang.
Prof. Hadiansyah, Ketua Umum PERGIZI PAngan Indonesia mengatakan, saat ini Indonesia masih menghadapi persoalan gizi. Diantaranya seperti kurus, pendek, gemuk dan anemia, baik pada usia balita maupun pada usia sekolah dan remaja.
"Upaya memberikan edukasi mengenai gizi seimbang sejak usia dini perlu terus dilakukan, karena kebiasaan mengonsumsi beragam makanan bergizi masih rendah, khususnya konsumsi buah, sayur, dan pangan hewani baik ikan, telur, daging dan susu,” kata dia di acara 'Karnaval Ayo Melek Gizi' di Halaman Monumen Benteng Vredeburg, Yogyakarta, akhir pekan kemarin.
Ia berharap melalui edukasi dan kampanye gizi pihaknya mengajak masyarakat untuk memahami prinsip dan pesan gizi seimbang, dan meningkatkan konsumsi makanan bergizi.
'Karnaval Ayo Melek Gizi' dimulai dengan jalan sehat dan parade yang menampilkan kostum buah dan sayur, gerobak sapi dengan buah dan sayur serta gunungan buah dan sayur. Hal ini untuk memberikan edukasi mengenai contoh-contoh bahan pangan sumber gizi sekaligus memberikan inspirasi kepada masyarakat dalam mengolah makanan lokal demi memenuhi kebutuhan akan gizi seimbang sehari-hari.
Selain jalan sehat dan parade gizi, juga digelar kegiatan kreatif dan permainan untuk anak yang berkaitan dengan gizi seimbang, lomba kreasi makanan sehat untuk keluarga, dongeng tentang gizi seimbang dan aneka hiburan. Serta berbagai program edukasi dan konsultasi gizi di lokasi acara.
Ahmad Hamdani, Director of Healthcare Nutrition Sarihusada mengatakan pihaknya sangat mendukung kegiatan ini. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang nutrisi, Sarihusasa dikatakanya berkomitmen terus membantu peningkatan kualitas gizi untuk ibu dan anak di Indonesia.