Selasa 02 Feb 2016 08:44 WIB

Ini Jenis Zat Aditif yang Perlu Diketahui

Rep: c27/ Red: Andi Nur Aminah
Jenis makanan mengandung zat aditif yang digemari anak-anak
Jenis makanan mengandung zat aditif yang digemari anak-anak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernah terbanyangkan memakan sesuatu tanpa tahu apa yang terkandung di dalamnya, berbahaya atau tidak bagi tubuh Anda? Nah, sesungguhnya sangatalah penting mengetahui dan mengenali jenis-jenis bahan tambahan pada kemasan makanan yang dibeli. Bahan tersebut sangat memengaruhi kebutuhan asupan yang dikonsumsi tubuh.

Bahan tambahan ini dikenal dengan sebutan aditif makanan karena berguna untuk membuat makanan lebih tahan lama, memperkuat rasa, memperbaiki tekstur hingga membuat tampilan lebih menarik. Untuk tidak terkecoh, dikutip dari Safebee, berikut ini beberapa penjelasan dari jenis zat aditif yang sering ditemukan dalam makanan.

Karagenan

Jenis ini adalah senyawa alami yang berasal dari ganggang. Karagenan sering digunakan pada es krim yang berfungsi sebagai zat pengental pada es krim. "Lebih murah es krim memiliki sedikit lemak di dalamnya, dan jika Anda tidak memiliki karagenan, Anda akan perlu menggunakan lebih banyak lemak untuk mendapatkan tekstur kekentalan yang Anda inginkan," kata David Levitsky, PhD, profesor nutrisi dan psikologi di Cornell University. Di samping itu, karagenan baik sebagai serat dalam tubuh.

 

Kalsium karbonat

Gerald P Kelly, konsultan teknis senior di UL Verifikasi Services, Inc di Canton, Massachusetts mengatakan,  senyawa alami yang sering digunakan sebagai sumber kalsium dalam banyak suplemen ini dapat ditambahkan ke tepung sebagai adonan tambahan. Bahan ini juga berfungsi sebagai anti lengket. Produsen kadang menambahkannya ke kadar garam yang tinggi untuk mencegah penggumpalan. Zat aditif ini juga menjaga  keasaman produk dan dapat digunakan sebagai sumber kalsium dalam berbagai makanan.

 

Karboksimetilselulosa

Berasal dari selulosa, suatu bentuk karbohidrat ini digunakan sebagai stabilizer dan pengental dalam produk makanan seperti puding. Itu juga ditambahkan untuk memberikan serat. "Jika sebuah produk ingin membuat klaim bahwa makanan itu kaya serat, mereka mungkin menggunakan ini," jelas Kelly.

 

Kalsium klorida

Sejenis garam mineral ini jika ditambahkan ke sayuran olahan akan membuat lebih tahan lama. Kalsium klorida adalah aditif populer karena membuat tampilan menarik dan renyah.  "Ketika sayuran yang dimasak pada suhu tinggi, mereka cenderung untuk menjadi lembek, jadi ini dapat digunakan dalam air rebusan untuk menjadikan sayuran dalam kaleng tetap bertekstur dan tidak layu," kata Eric Decker, profesor di departemen ilmu makanan di University of Massachusetts di Amherst.

 

Guar gum

Terbuat dari ekstrak biji guar. Zat pengental ini mengubah sifat makanan seperti yoghurt beku atau keju, meningkatkan rasa ketika sudah sampai di mulut Anda. "Anda bisa melihat perbedaan teksturnya  ketika Anda mencelupkan sendok ke dalamnya," kata Levitsky.

 

Asam natrium pirofosfat

Kombinasi asam fosfat (berasal dari batuan fosfat) dan natrium hidroksida (dikenal sebagai alkali) atau natrium karbonat (dikenal sebagai soda ash) bertindak sebagai ragi dalam kue. Kelly menjelaskan, senyawa ini memberikan sedikit volume, tetapi tidak terlalu banyak seperti Anda akan menggunakan ragi.

 

Kalium sorbat dan natrium benzoat

Kelly menjelaskan,  buah atau salad kentang siap dibeli di supermarket kemungkinan mengandung salah satu dari garam-garam ini. Mereka meningkatkan masa simpan dengan mencegah pertumbuhan bakteri, jamur dan membuat makakan berbusa.

(Baca Juga: Yuk, Kenali Fungsi Zat Aditif Makanan).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement