Ahad 31 Jan 2016 19:35 WIB

Kelak ke Sentul Bisa Naik Kereta

 Pengerjaan proyek pembangunan kereta ringan (LRT) di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Senin (14/12).  (foto : MgROL_54)
Pengerjaan proyek pembangunan kereta ringan (LRT) di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Senin (14/12). (foto : MgROL_54)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Berkunjung ke kawasan Sentul dan sekitarnya, tidak lama lagi bisa dilakukan dengan menggunakan sarana transportasi kereta ringan atau light rail transit (LRT). 

Keberadaan fasilitas transpostasi masal tersebut sudah menjadi kebutuhan pokok warga Sentul sekitarnya yang berdekatan dengan kota Bogor. Selain akses transportasi, fasilitas tersebut juga akan merangsang tumbuhnya sektor ekonomi masyarakat sekitar.

Pembangunan LRT merupakan upaya pemerintah dalam mengurangi kemacetan lalu lintas di wilayah Jabodetabek sudah diatur dalam Peraturan Presiden (PP) Nomor 98 Tahun 2015 tentang Percepatan Kereta Api Ringan atau Light Rail Transit Terintegrasi di Wilayah Jabodetabek.

"Pembangunan LRT akan mempercepat pertumbuhan kawasan Sentul City sebagai Kota Mandiri," kata Andrian Budi Utama, Wakil Presiden Direktur PT Sentul City Tbk melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (30/1). Nantinya Sentul City akan semakin mudah diakses. Apalagi rencananya jalur LRT koridor Cibubur-Bogor akan melintasi kawasan Sentul City dan stasiun LRT juga akan dibangun di Sentul City.

Pembangunan LRT akan dilakukan secara bertahap, dengan total panjang 83,6 kilometer. Tahap pertama mencakup tiga bagian. yaitu Cibubur-Cawang sepanjang 13,7 kilometer, Cawang-Dukuh Atas sepanjang 10,5 kilometer (Tahap I A) dan Bekasi Timur-Cawang sepanjang 17,9 kilometer (Tahap I B). Untuk tahap kedua, panjang total lintasan LRT mencapai 41,5 kilometer. Tahap kedua itu meliputi lintas layanan Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, Palmerah-Grogol. Seluruh tahap pembangunan diperkirakan rampung 2018.

Kenaikan harga properti sangat ditentukan faktor pendorong seperti fasilitas yang makin lengkap. Bertambahnya infrastruktur transportasi seperti LRT akan menjadi pendorong kenaikan harga properti di Sentul City dan sekitarnya.  Harga lahan di kawasan perumahan sudah mencapai level Rp 7 juta hingga Rp 13 juta per meter persegi. Untuk lahan komersial, mencapai Rp 15 juta hingga Rp 20 juta per meterpersegi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement