Ahad 31 Jan 2016 06:10 WIB
Konsultasi Keuangan

Sebelum Berwirausaha, Kenali Dulu Bahasa Bisnis

Wanita berbisnis kuliner
Foto:
Wanita berbisnis jahit

Sementara Mahdzab jalan pendek adalah kebalikan dari mahdzab jalan panjang, artinya ‘tidak perlu’ ada barang dan jasa.  Walau asal dasarnya dari mahdzab jalan panjang, di sini transaksi terjadi dalam hitungan detik dan bergeraknya bit-bit dalam komputer.  Dalam hitungan detik, uang Rp 100 juta bisa berpindah dari ‘satu tangan’ ke tangan yang lainnya, tanpa orang tersebut beranjak dari tempat duduknya.

Maka bahasa yang digunakan dalam mahdzab jalan pendek ini adalah interest, compound interest, spread interest dan lain-lain.

Mahdzab jalan pendek bisa kita lihat secara kasat mata, ada orang yang mengaku lebih miskin dari pengemis kemarin sore, besok pagi bisa menjadi orang terkaya dinegaranya  Bisnis tidak perlu untung, tetapi bisa menciptakan uang yang sangat banyak, bisa kita lihat industri TV di Indonesia hanya dikuasai oleh segelintir orang.  Dalam skala kecil, para pemainnya bisa kita lihat hari ini para pemuja aliran cash back, beli emas dan gadai.

Jika Anda ingin sukses dalam bisnis, Anda haruslah ahli dalam bisnis tersebut. Dalam bahasa lain, banyak kegagalan dalam bisnis terjadi ketika mereka tidak bisa berkomunikasi atau berbicara dalam bahasa bisnis.

Gagal memahami bahasa bisnis akan mengakibatkan kerusakan, contohnya apa itu aset?

Apakah aset adalah barang-barang yang kita punyai, mobil yang kita miliki, kulkas yang kita gunakan? Jangan-jangan apa yang kita kira aset ternyata adalah liabilities.

  

Secara sederhana aset adalah yang memasukkan uang ke kantong/dompet kita.  Ketika rumah yang kita tempati tidak menghasilkan sebuah pertambahan nilai yang signifikan, sebenarnya kita hanya mengeluarkan uang dari kantong atau dompet kita.

Rumah yang harus dibayar biaya perawatannya tiap bulan, pajaknya tiap tahun dan biaya-biaya yang lain akan tetap menjadi sebuah liabilities walau kenaikan harga tanah dan rumah tiap tahun meningkat. Selain itu juga dari sisi penggunaan, yang kita kira ‘investor baik’, misalnya utang, ternyata ada utang baik dan utang buruk.

Ini adalah beberapa bahasa bisnis yang kita perlu ketahui, tanpa memahami bahasa bisnis maka seperti main sepakbola, Anda tahu ujungnya adalah mencetak goal sebanyak-banyaknya, tetapi tidak sadar bahwa Anda selalu kebobolan di gawang sendiri dan setiap mencetak gol, itu bukan goal tetapi offside. 

Selamat memahami dan menjalankan bahasa bisnis!

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement