Selasa 26 Jan 2016 06:51 WIB

Separuh Anak Indonesia Berstatus Gizi Normal

Menkes mengimbau para ibu agar memberikan dorongan gizi dan nutrisi sampai anak berumur seribu hari kehidupan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menkes mengimbau para ibu agar memberikan dorongan gizi dan nutrisi sampai anak berumur seribu hari kehidupan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (Pergizi Pangan) Indonesia mengajak masyarakat meningkatkan kesadaran terhadap asupan gizinya guna mencegah masalah kekurangan dan kelebihan gizi sedini mungkin, terutama bagi anak-anak.

"Perlu upaya memberikan edukasi mengenai gizi seimbang sejak usia dini perlu terus dilakukan, salah satunya melalui berbagai kegiatan yang kami selenggarakan dalam memperingati Hari Gizi Nasional 2016," kata Ketua Umum Pergizi Pangan Hardinsyah lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin.

Laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, kata dia, menunjukkan sekitar separuh anak Indonesia berstatus gizi normal. Sisanya mengalami kurus, pendek, gemuk dan anemia, baik pada usia balita maupun usia sekolah. Kekurangan dan kelebihan gizi akan mempengaruhi kualitas dan daya saing sumber daya manusia masa depan bangsa.

Sementara itu, prevalensi anak balita Indonesia yang mengalami gizi kurang, pendek dan gemuk berturut-turut adalah 19,6 persen, 37,2 persen dan 11,9 persen.

Sedangkan pada anak usia sekolah (5-12 tahun) prevalensi anak yang mengalami kurus, pendek dan gemuk berturut-turut adalah 11,2 persen, 30,7 persen dan 18,8 ersen. Hasil Riskesdas 2013 juga menunjukkan 26,1 persen penduduk Indonesia tergolong aktivitas fisik kurang aktif.

Selain itu, terdapat pula masalah kekurangan vitamin dan mineral. Sekitar 37 persen ibu hamil, 28,1 persen anak balita dan 26,4 persen anak usia sekolah mengalami anemia.

Hardinsyah mengatakan pihaknya bekerja sama dengan berbagai pihak melakukan banyak kegiatan dalam mempromosikan kecukupan gizi di tengah masyarakat dalam rangka Hari Gizi Nasional 2016.

Salah satunya, kata dia, Seminar Ilmiah Populer di tiga kota yaitu Pekanbaru, Bogor dan Surabaya. Seminar ini diikuti akademisi, ahli gizi, ahli pangan, pengelola dan pelaksana program gizi dan pangan, tokoh wanita, pemuda dan masyarakat.

Selain itu, terdapat juga kompetisi lomba video singkat, lomba pesan gizi di twitter dan lomba foto kegiatan Hari Gizi Nasional di Facebook yang terbuka bagi umum.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement