REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah meraih tiga penghargaan inovasi pariwisata di ajang UN-WTO (United Nation-World Tourism Organization) di Madrid, Wonderful Indonesia kembali akan bersaing dengan negara-negara ASEAN dalam ajang ASEAN Tourism Award (ASEANTA) 2015 di Manila, Filipina, Jumat (22/1) malam.
Dalam ajang ASEANTA 2015, pariwisata Indonesia yang mengusung "Wondeful Indonesia" akan bersaing dengan pariwisata Malaysia yang selalu tampil dengan "Truly Asia". Ajang ini akan menganugerahkan 6 kategori penghargaan di bidang pariwisata ASEAN.
Hingga saat ini, Wondeful Indonesia sudah unggul 7-0 atas Truly Asia dalam kompetisi di ajang internasional. Pariwisata Indonesia sudah memenangkan tiga penghargaan di UN-WTO Madrid Spanyol, tiga penghargaan Halal Tourism Award di Abu Dhabi UAE. Dan, satu lagi brand Wonderful Indonesia berhasil menyalip Truly Asia di World Economic Forum (WEF) dalam Competitiveness Index. Indonesia naik dari tak ada ranking ke nomor 47, sedangkan Malaysia bertengger di posisi ke-96 dunia.
Mungkinkan Malaysia akan menyapu bersih ke-6 penghargaan di forum ASEANTA? Menteri Pariwisa Arief Yahya optimistis Indonesia mampu bersaing. "Kita lihat saja nanti, Forum ASEANTA ini sangat strategis bagi Indonesia, karena pasar ASEAN adalah pasar utama penyumbang jumlah wisman terbesar. Ilmu di pariwisaa itu mirip dengan telco, kedekatan dan akses itu sangat menentukan. Nah, semua negara ASEAN beradu kreasi, bersaing menjadi yang terbaik, untuk menarik wisman negara tetangga. ASEANTA Award ini bisa dijadikan tumpangan untuk memopulerkan destinasi wisata Indonesia," ujar Arief dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (22/1).
ASEANTA 2016 akan memberikan 6 penghargaan, antara lain; Best ASEAN Travel Article, Best ASEAN Tourism Photo, Best ASEAN Marketing and Promotion Campaign, Best ASEAN New Tourism Attraction, Best ASEAN Airline Programe, dan Best ASEAN Cultural Preservation.
Untuk berpartisipasi dalam kontes di forum ASEANTA ini, masing-masing negara mengusulkan, mengirimkan, dan mempresentasikan karya nyata yang sudah dilakukan dan menjadi unggulan 2015. "Kami sudah seleksi, kami sudah kirim dan presentasikan, untuk diadu dengan karya-karya terhebat dari negara tetangga," ungkap Menpar.
Menurut Arief, kompetisi dan awarding memiliki makna penting baik secara internal maupun eksternal. Ke dalam, akan meningkatkan kualitas dan kemampuan SDM dalam hospitality. "Kebanggan dan prestasi itu bisa menularkan virus kompetisi internal kita, destinasi, pelaku bisnis, seniman, pemerhati, dan semua pihak yang concern di pariwisata. Semakin ketat kompetisi, semakin banyak karya yang bisa dipromosikan ke mancanegara," tegasnya.
Pengaruh keluar, kata dia, menjadi ajang promosi yang efektif, karena akan menjadi bahan perbincangan publik di ASEAN. Apalagi dengan teknologi dan jaringan media sosial yang makin berpengaruh. Menurut Arief, sesuatu yang terhebat, baik keindahan alam, kecantikan budaya, dan buah kreasi manusia itu dengan cepat dan mudah akan terkoneksi sampai ke smart phone di tangan.
"ASEAN itu mendapatkan lebih dari 100 juta inbound setahun. Sebut saja Malaysia 27 juta, Thailand 29 juta, Singapore 15 juta, Indonesia 10 juta. Sisanya Filipina, Vietnam, Myanmar, Kamboja, Brunei Darussalam, Timor Leste. Tahun 2013 saja sudah 98 juta wisman? Itu pasar yang sangat potensial, dekat secara geografis, akrab secara cultural, aksesnya lebih mudah dan cepat," papar Arief.
Menurut Arief, agar Wonderful Indonesia menjadi paling terkenal, paling menonjol, paling diingat, dan paling membuat kagum, Indonesia akan menonjolkan yang terbaik. "Yang dijuri oleh tim yang independent. Dikukuhkan oleh lembaga yang kredibel. Dan ASEANTA ini diakui secara regional sebagai lembaga resmi di pariwisata ASEAN," cetusnya.