Kamis 21 Jan 2016 11:09 WIB
Industri Komik di Dunia Digital

Yang Tua Tinggal Nostalgia (Bagian 1)

Rep: Gita Amanda/ Red: Hazliansyah
Komik (ilustrasi)
Foto:
Komik haji karya A Luqman.

Sebab kata Bayu, dulu saat komik masih hanya dalam bentuk fisik, terlalu banyak risiko yang dihadapi. Mulai dari mahalnya ongkos cetak hingga sedikitnya penerbit lokal yang mengapresiasi karya komikus dalam negeri.

Dunia maya saat ini menurut penulis antologi cerpen "Kisah Gokil di Sekolah" tersebut, membawa perubahan besar dalam perkembangan komik Indonesia. Bahkan anak-anak sekolah menengah menurut Bayu, kini bisa mempunyai kesempatan menjadi komikus dan mulai menghasilkan karya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement