Kamis 21 Jan 2016 11:09 WIB
Industri Komik di Dunia Digital

Yang Tua Tinggal Nostalgia (Bagian 1)

Rep: Gita Amanda/ Red: Hazliansyah
Komik (ilustrasi)
Foto: dok: Bayu Indie
Komik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunia maya dan sosial media saat ini menjadi pilihan baru dalam mengakses segala informasi, juga sebagai media promosi. Bagaimana tidak, dengan meluasnya penggunaan telepon pintar dan akses internet yang mudah, membuat banyak orang lebih memilih mengakses dunia maya untuk mendapat apa yang mereka butuhkan.

Mulai dari berita hingga hiburan, banyak yang lebih memilih mengaksesnya secara virtual. Begitupun halnya dengan komik. Jika sebelumnya ujung jari digunakan untuk membalikkan halaman demi halaman komik, kini cukup dengan menggeser layar sentuh ponsel pintar pada komik online (daring) yang berseliweran di dunia maya.

Bayu Indie, salah satu komikus lokal, membagi kisahnya mengenai 'ekspansi' komik daring ini. Bayu memandang era komik daring sebagai sebuah kesempatan besar, khususnya bagi para komikus muda Tanah Air.

Sebab menurutnya, komik daring saat ini dapat menciptakan interaksi antara komikus dan pembaca atau pembaca dengan pembaca. Interaksi dalam komik daring ini sangat berpengaruh untuk 'menghidupkan' komik-komik tersebut.

"Kalau interaksinya nyambung itu komik bisa dibaca jutaan orang, gambar atau isi cerita sudah tak lagi penting. Gambar jelek bisa dibilang bagus karena interaksi," ujar Bayu yang kini juga ikut terjun menelurkan karya-karya komik onlinenya.

Makanya menurut Bayu, komikus harus memanfaatkan dengan baik momen tersebut. Khususnya para komikus muda. Sebab seperti halnya tren, jika tak memanfaatkan dengan maksimal kesempatan yang ada maka mereka akan segera berlalu dengan cepat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement