REPUBLIKA.CO.ID, Kawasan Bantul Yogyakarta memiliki sejumlah tempat wisata. Salah satunya ekowisata mangrove di Pantai Baros.
Ekowisata mangrove kawasan Pantai Baros, Desa Tirtohargo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, saat ini sudah dilengkapi menara pandang guna mendukung pengembangan destinasi wisata pesisir tersebut.
"Sekarang sudah ada menara di kawasan hutan mangrove, sehingga pengunjung bisa naik situ (menara) untuk melihat-lihat," kata Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan Tangkap, Dinas Kelautan dan Perikanan Bantul, Yuswarseno di Bantul, Selasa (19/1).
Pemerintah Kabupaten (pemkab) Bantul saat ini sedang mengembangkan ekowisata pantai selatan dengan mengoptimalkan potensi masing-masing, termasuk di Pantai Baros yang terdapat kawasan konservasi hutan mangrove atau bakau.
Ia mengatakan, berbagai upaya telah ditempuh untuk meningkatkan daya tarik, seperti akses jalan menuju kawasan mangrove sudah ditingkatkan, sehingga saat sudah bisa dilalui kendaraan roda empat dari sebelumnya yang masih roda dua.
"Kondisi jalan sudah bagus bisa untuk mobil, rencananya di Pantai Baros akan dibangun sebuah ikon mangrove," kata Yuswarseno.
Ia mengatakan, kawasan konservasi mangrove di Pantai Baros dirintis sejak beberapa tahun lalu, dan hingga saat ini sudah mencakup belasan hektare meski sebagian masih ada lahan yang perlu ditambah pepohonan di atas rawa-rawa itu.
Menurut dia, saat ini di kawasan mangrove juga dikembangkan kawasan budi daya kepiting bakau untuk penganekaragaman ekosistem, dengan melibatkan kelompok sadar wisata (pokdarwis) setempat.
Bahkan, kata dia, setiap tahun pihaknya melakukan penebaran anak kepiting atau kroyo hingga ribuan ekor agar dikelola pokdarwis dan masyarakat pesisir, sehingga ketika sudah cukup dewasa nanti mereka dapat menikmati hasil panen hewan tersebut.
"Di sebelah utara pantai selatan Bantul juga akan dibangun Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS), kalau JJLS itu sudah dibuka ekowisata akan semakin ramai," katanya.