Ahad 17 Jan 2016 14:59 WIB

Sempat Diguncang Bom, Wisatawan Asing Tetap Pelesiran di Indonesia

Menteri Pariwisata Arief Yahya memimpin rapat Rapat Crisis Centre Bom Thamrin
Foto: dok: Biro Hukum dan Komunikasi Publik Kemenpar
Menteri Pariwisata Arief Yahya memimpin rapat Rapat Crisis Centre Bom Thamrin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada kekhawatiran mendalam yang dirasakan oleh Menteri Pariwisata Republik Indonesia (Menpar) Arief Yahya ketika Jakarta diguncang bom pada beberapa hari lalu.

Pasalnya, atas kejadian tersebut akan membawa pengaruh signifikan pada kondisi kedatangan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia.

Namun, ternyata niat pelesiran wisatawan asing ke Indonesia tak mudah dihalau oleh kejadian tersebut. Hal ini dibuktikan Cruise Ship The Seven Seas Voyager akan tetap tiba sesuai skedul di Sabang Aceh, 21 Januari 2016. Mereka membawa ribuan wisatawan cruise atau kapal pesiar.

"Januari 2016 ini Sabang sudah dikunjungi 3 cruise ship. Mereka tak akan datang kalau suasana tidak aman," jelas Menpar Arief dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id Ahad (17/1).

Chartered Flights Garuda untuk liburan Imlek 2016 dari 11 kota di Cina, juga tetap sesuai jadwal. Ke-65 pesawat itu tetap akan mengangkut lebih dari 23.000 wisatawan Cina untuk berlibur pada saat Imlek di Pulau Dewata.

"Itu juga menunjukkan dan bahkan meyakinkan bahwa Indonesia aman. Tidak perlu diragukan lagi!" tutur Mantan Dirut PT Telkom Indonesia ini.

Menpar Arief Yahya sebelumnya juga sempat jalan kaki mengecek lapangan di Mercure Hotel Sabang, yang jaraknya tak terlalu jauh dari lokasi insiden Thamrin (14/1) silam.

"Sangat aman, bahkan hotel group Accor itu occupied hingga 91 persen. Normal saja, tidak ada yg panik, tidak ada yg heboh check out dipercepat, tidak ada cancellation," ungkap Manpar yang sempat menemui GM dan beberapa karyawan hotel tersebut.

Dari Mercure, Arief Yahya jalan kaki menyusuri Sabang hingga ke Ibis Tamarin, hampir satu kilometer. Beberapa pedagang dan pengunjung warung kaki lima di Sabang ditanya, soal insiden itu, dan tidak ada yang takut. Sesampainya di Ibis pun, Menpar semakin yakin bahwa semuanya aman-aman saja.

"Aman! Terkendali cepat! Sudah recovery. Sekarang kita tidak relevan lagi membicarakan insiden itu. Sudah lewat, sudah masa lalu, sudah normal. Sekarang kita bicara promosi, penyiapkan destinasi dan atraksi, karena 8 Februari ada Imlek. Saatnya kita bekerja lagi! 9 Maret ada Gerhana Matahari Total! Seluruh hotel di Palu, sudah fully booked, harus nyari kota lain yang juga dilintasi GMT," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement