Kamis 14 Jan 2016 23:21 WIB

Menpar: tidak Ada Pembatalan Wisatawan ke Jakarta

 Wisatawan asing mendengarkan penjelasan pemandu wisata di kawasan Kota Tua, Jakarta, Ahad (10/1). (Republika/Tahta Aidilla)
Wisatawan asing mendengarkan penjelasan pemandu wisata di kawasan Kota Tua, Jakarta, Ahad (10/1). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, Pascaserangan ledakan di kawasan Sarinah, Thamrin Jakarta Pusat, membuat suasana Ibu Kota mencekam. Bahkan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo sempat menginstruksikan Jakarta Siaga I.

Hal ini menjadi perhatian serius Kementerian Pariwisata. Pasalnya, Jakarta menjadi pintu masuk wisatawan asing yang cukup besar.

Namun, setelah petugas keamanan berhasil melumpuhkan tersangka peledakan bom, pada pukul 18.00 WIB seputar kawasan Sarinah sudah aman terkendali.

"Aman. Semua sudah berjalan normal. Tidak ada pembatalan, baik dari maskapai penerbangan, perhotelan, dan agen perjalanan ke Jakarta. Kami juga sudah mengecek 14 hotel di sepanjang Jalan MH Thamrin-Sudirman. Hasilnya tidak ada tamu mempercepat checkout," kata Menpar Arief Yahya dalam memimpin rapat tim crisis center di Gedung Sapta Pesona, Kamis (14/1) malam.

Ke-14 Hotel yang sudah dicek tersebut antara lain, Sari Pan Pacific, Hotel Indonesia Kempinski, Ibis Tamarin, Grand Hyatt, Fave Hotel, Ar+otel Hotel, Pullman, Akmani Hotel, Oria Hotel, Mandarin Oriental, Grand Cemara, Hotel Kosenda, Morrisey Hotel dan Amaris Hotel.

"Tim crisis center sudah mengecek satu per satu, dan sampai pukul 22.00 WIB aman. Mereka sangat percaya bahwa insiden di Thamrin itu sudah lewat, dan tidak berpengaruh sama sekali," jelasnya.

Pernyataan Menpar Arief dibenarkan oleh Herry Lukman, selaku pimpinan di Hotel Sari Pan Pacific yang paling dekat dengan tempat kejadian perkara (TKP).

"Tamu-tamu tidak ada yang complain, tidak ada yang mempercepat kepulangan. Yang sudah reservasi pun tidak ada yang cancel. Kami senang, polisi mengerahkan pasukan K-9, anjing pelacak yang sudah terlatih dan sangat sensitive terhadap bom, jadi kami merasa yakin," papar dia kepada Menpar Arief dalam sambungan telepon. 

Hal serupa juga terjadi di beberapa daerah. Bahwa insiden yang terjadi di Sarinah tidak mengganggu wisatawan di pelbagai tempat seperti Batam dan Bali. Bahkan sudah dikonfirmasi oleh Menpar Arief, Batam aman.

"Bahkan, saat ini sedang ramai dengan turis dari Korea dan Singapore. Mereka nyaman-nyaman saja. Tidak terpengaruh dengan kejadian di Jakarta. Yang harus kita lakukan adalah jangan sembunyi ke dalam, justru kita harus berani promosi gencar ke keluar," usul Andy Fong General Manager Batam View Hotel.
 
Kondisi di Bali juga tidak mengkhawatirkan meski petugas memperketat keamanan di sekitar kawasan yang ramai akan wisatawan asing.
 
"Saya monitor detik per detik, sampai dengan malam ini tidak ada cancel sama sekali. Bali sangat aman, dan tidak terpengaruh oleh suasana 5 jam di Jakarta. Saya juga mengecek kawan-kawan PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) di Jakarta, suasananya juga oke, aman, kembali normal," ungkap Reiner Daulay, pemilik Radana Hotel Kuta, Bali.
 
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia, Didien Djunaidi menambahkan, saat ini suasana sudah normal. Karena itu, dia mengingatkan kepada seluruh pelaku industri pariwisata, agar memberi tahu kepada rekan mereka di luar negeri, kondisi yang sesungguhnya, bahwa Jakarta sudah aman, Indonesia aman.
 
"Dengan begitu, proses recoverynya bisa lebih cepat," kata Didien.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement