Kamis 14 Jan 2016 20:04 WIB

Menpar Cabut Penundaan Promosi Wonderful Indonesia di Dunia

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akibat insiden teror yang melanda Jakarta, tepatnya di Sarinah sempat membuat Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menghentikan promosi Wonderful Indonesia di dunia terkait keamanan.

Akan tetapi, setelah dipastikan polisi dapat melumpuhkan pelaku dan kondisi di Jalan MH Thamrin kembali dibuka dan kondusif pada pukul 18.00 WIB, Menpar Arief kembali optimis bahwa pariwisata Indonesia tidak akan berlama-lama tertekan kondisi tersebut.

"Atas dasar pantauan lapangan itulah, kami berkeyakinan bahwa suasana benar-benar aman, terkendali dan normal," ucap Menpar Arief Yahya yang terus memantau situasi dari kantornya yang jaraknya hanya 1.000 meter, Kamis (14/1).

Dirinya pun semakin percaya diri bahwa proses recovery tidak seperti yang dikhawatirkan banyak orang. Lebih cepat, lebih tenang, tidak gaduh berkepanjangan.

"Kami cabut lagi, penundaan promosi pariwisata Wonderful Indonesia di media internasional. CNN international yang pukul 16.00 WIB kami hold, malam ini juga (pukul 19.00 WIB) kami buka lagi. Semula memang kami tunda sampai satu Minggu, tapi penanganan keamanan yang cepat, kami pun bisa mempromosikan lebih cepat juga," kata Menpar di ruang Crisis Center Kemenpar menambahkan.

Kecepatan penanganan polisi itu, lanjut Menpar Arief patut diacungi jempol. Polisi langsung turun, dan menangkap pelaku teroris yang hanya 5 jam, dari pukul 11.00 sampai 16.00 WIB.  
 
"Bagi pariwisata, kesigapan petugas itu memberi kepastian bahwa security and safety di Jakarta dan Indonesia itu sangat baik. Tidak perlu diragukan. Polri sudah membuktikan itu, Indonesia aman," ungkap Marketeer of The year 2013 versi MarkPlus tersebut.
 
Semula, Manpar Arief Yahya sempat nervous dengan insiden ledakan dan tembak menambak yang terjadi di kawasan Sarinah. Alasan itu yang membuat dirinya ikut memantau bersama tim crisis center, terutama di industri tour and travel. Baik penerbangan, perhotelan, travel agent, destinasi, beberapa asosiasi yang terus wait and see. Dia juga terus melihat jaringan televisi internasional, untuk memastikan berita itu tidak mempengaruhi industri pariwisata Indonesia. 
 
"Kami optimis, semua sudah kembali normal. Lihat saja, ke TKP jalan Thamrin. Benar-benar sudah normal," jelasnya.
 
Dia juga memantau media sosial dengan berbagai hastag yang menampilkan kegaduhan insiden itu. Menurut dia, pada pukul 11.00 WIB sampai 15.00 WIB orang banyak yang berlebihan, setelah itu justru banyak bermunculan hastag yang bernada positif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement