REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa hari ini media dihebohkan dengan kasus meninggalnya seorang pengunjung sebuah restoran yang diduga akibat adanya bahan kimiawi pada minumannya. Sehubungan dengan hal tersebut, pakar menilai ada tiga kemungkinan penyebab pencemaran pada makanan dan minuman.
Pertama, logam berat seperti timbal (Pb), kadmium (Cd) dan merkuri (Hg). "Gangguan utamanya adalah di sistem syaraf pusat dan ginjal, walupun bisa juga sistem tubuh lain," ujar mantan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama, Rabu (13/1).
Kedua, toksin alamiah seperti mycotoxins, aflatoxin, ochratoxin, marine biotoxins dan cyanogenic glycosides. Keracunan jangka panjang dapat merusak sistem imun, sistem perkembangan tubuh dan pada keadaan tertentu mungkin berhubungan derngan terjadinya kanker.
Ketiga, persistent organic pollutants (POPs) yaitu bahan yang terakumulasi di lingkungan dan dapat masuk tubuh manusia. Contohnya adalah dioxins dan polychlorinated biphenyls (PCBs) yang mungkin ditemukan di lingkungan dan masuk dalam rantai makanan binatang. "Dioxins sangat toksis (beracun) dan dapat menyebabkan gangguan sistem reproduksi dan tumbuh kembang, gangguan sistem imun, berdampak pada hormon dan mungkin pula berperan dalam terjadinya kanker," kata dia.