Selasa 12 Jan 2016 17:18 WIB

Mau Sarapan di Atas Jembatan Ampera? Datanglah 9 Maret Mendatang

Rep: Maspril Aries/ Red: Andi Nur Aminah
Jembatan Ampera Palembang, ilustrasi
Jembatan Ampera Palembang, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Menikmati sensasi sarapan pagi di atas Jembatan Ampera, tentu suatu hal yang belum permah terjadi. Jika berminat, datanglah pada 9 Maret 2016 mendatang. 

Pada tanggal tersebut Jembatan Ampera yang membentang di atas Sungai Musi akan ditutup untuk arus lalu lintas selama dua jam.“Pada 9 Maret 2016 Palembang akan dilintasi gerhana matahari total atau GMT. Untuk menikmati fenomena alam tersebut, bisa dilihat dari atas jembatan Ampera,” kata Irene Camelyn, pelaksana tugas Kepala (Plt) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Sumatra Selatan (Sumsel), Selasa (12/1).

Menurut Irene pada saat terjadi GMT, Jembatan Ampera akan ditutup selama dua jam. Sambil menikmati fenomena GMT, pengunjung bisa sarapan pagi di atas jembatan Ampera bersama Gubernur Sumsel Alex Noerdin. Para pengunjung akan disiapkan kaca mata khusus untuk bisa melihat GMT.  “Kita akan bekerja sama dengan Lapan untuk mempersiapkan kaca mata tersebut,” kata Irene. 

(Baca Juga: Gerhana Matahari Masih Maret, 2.000 Kamar Hotel Sudah Dipesan Sejak Agustus).

Irene menjelaskan, rencana menutup jembatan Ampera sudah mendapat persetujuan Gubernur Sumsel Alex Noerdin. “Gubernur mendukung dan setuju  menutup jembatan Ampera selama dua jam pada 9 Maret 2016. Ini untuk memberikan kesempatan kepada wisatawan berkunjung ke Palembang dan menikmati fenomena alam yang terjadi 100 tahun sekali tersebut,” ujarnya.

Plt Kadisbudpar Sumsel ini menjelaskan, fenomena alam GMT akan melintasi sembilan daerah di Indonesa. Salah satunya adalah kota Palembang. “Kita sudah mempromosikan fenomena GMT ini untuk menarik wisatawan datang ke Palembang dan menikmati GMT di atas jembatan Ampera sambil sarapan pagi,” katanya. 

Mantan Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Sumsel ini mengatakan selain di atas Jembatan Ampera, akan ada beberapa lokasi yang dipersiapkan untuk bisa menikmati GMT pada 9 Maret 2016. Di antaranya di kawasan komplek Jakabaring Sport City (JSC), Pulau Kemaro dan pada puncak beberapa hotel. 

“Untuk bisa melihat fenomena GMT harus berada di tempat terbuka dan lokasinya yang tinggi,” katanya.

Sebelumnya, untuk bisa menyaksikan fenomena alam GMT yang akan melintasi Provinsi Sumsel khususnya kota Palembang, Disbudpar Sumsel sudah menjalin kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Pada pertengahan Desember 2015 lalu, pakar Astronomi dari ITB, Aprilia mengatakan sudah melakukan pemaparan tentang fenomena alam GMT yang pertama terjadi pada abad 21 tersebut.

Menurut Aprilia, GMT pada 9 Maret 2016 tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 07:21:43,3 detik. Gerhana matahari total akan membuat langit di atas kota Palembang gelap selama 1 menit 57 detik.

Dia mengatakan, untuk Palembang, GMT akan terjadi dengan tahapan kontak pertama saat piringan bulan pertama kali 'menggigit' piringan matahari. Hal itu menandakan bermulanya gerhana sekitar pukul 6:20:29 AM kemudian puncak gerhana matahari total akan terjadi pukul 07:21:43 AM.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement