Senin 11 Jan 2016 09:05 WIB

Anak Punya Kebiasaan Jorok? Begini Kiat Mengubahnya

Rep: c39/ Red: Andi Nur Aminah
Mengupil, salah satu kebiasaan buruk anak, (ilustrasi)
Foto: safebee
Mengupil, salah satu kebiasaan buruk anak, (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Mungkin Anda dikaruniai anak yang baik dan lucu di dalam kehidupan ini. Namun, kadang anak-anak masih ada yang melakukan kebiasaan kotor yang berdampak pada kesehatannya. "Seringkali kebiasaan ini dipicu oleh stres, kecemasan atau kebosanan," kata Hannah, Direktur Eksekutif dari Freedman Center for Child and Family, seperti dilansir dari Safebee belum lama ini. 

Semakin cepat mengubah kebiasaan kotor anak Anda, maka akan lebih baik. Berikut ini beberapa kebiasaan jorok atau kotor yang sering dilakukan anak-anak dan cara mengubahnya.

 

1. Mengupil

Anak-anak kecil sering mengupil karena mereka merasa gatal dengan ingus yang mengering di dalam hidungnya.  Mereka tidak mengetahui bahwa itu tindakan kotor. Nah, ketika anak Anda mencoba melakukan ini, maka pindahkanlah tangannya dengan lembut. "Untuk anak yang lebih tua, katakanlah padanya, gunakan tisu dan pergilah ke kamar mandi jika ingin membuang ingus," kata Hannah. 

 

2. Menggigit dan mengunyah kuku

Jangan pernah membiarkan anak Anda melakukan ini karena kuman bisa masuk ke dalam tubuhnya. Bagi anak yang sudah cukup besar, jelaskan tentang bahaya infeksi kepada mereka. Katakan padanya untuk menggerak-gerakkan jari-jarinya selama 30 detik setiap kali dirinya akan mengunyah kuku.

 

3. Mengisap Rambut

Apa yang Anda lakukan jika anak Anda memperlakukan rambutnya seperti lolipop? Meskipun tidak ada bahaya kesehatan yang nyata, mengisap rambut dapat membuat orang lain merasa jijik dan membuat rambut anak menjadi kaku. Untuk menghentikannya, tariklah rambut anak Anda ke belakang seperti ekor kuda atau kepang tunggal. Jika tetap tidak bisa, katakan padanya bahwa jika dia tidak bisa menjaga rambutnya dari wajahnya, maka rambutnya harus dipotong pendek.

 

4. Mengelupas bekas luka

Anak-anak kadang sering mengelupas bekas lukanya karena merasa gatal. Padahal, hal ini dapat menyebabkan infeksi. Anda harus menjelaskan kepada anak agar hal itu tidak menjadi kebiasaan. Kemudian tutup bekas lukanya dengan perban. Biarkan dia memilih plaster dengan desain unik dan menarik. serta alihkan perhatiannya pada kegiatan yang menarik, seperti memberinya bola kecil.

 

5. Bersin dan batuk di depan wajah orang lain

Jika anak Anda mengarahkan bersin dan batuk di depan orang lain, jelaskan bahwa kebiasaan tersebut dapat menularkan penyakit. Tunjukkan padanya batuk atau bersin dengan cara melekukkan siku sehingga dia tidak memuntahkan kuman ke udara. Katakan padanya jangan bersin atau batuk ke tangan karena kuman akan menyebar ketika dia menyentuh orang lain.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement