REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN -- Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), berencana menempatkan semua kapal wisata yang saat ini berada pada dua tempat menjadi satu lokasi. Hal ini dilakukan untuk memudahkan wisatawan yang akan berkunjung ke pulau sekitar daerah tersebut.
"Tentunya ini tidak mudah dan harus disepakati oleh semua pihak terkait, namun harus dilakukan untuk terus menunjang sektor pariwisata Pariaman," kata Kasi Perizinan dan Pengawasan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat, Fatma, di Pariaman, Sabtu, (9/1).
Saat ini total sudah ada 30 kapal wisata yang terbagi di dua lokasi yakni di Muaro Pariaman dan di sekitar Pantai Gandoriah tepatnya di belakang posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Menurutnya jika semua kapal wisata ke pulau difokuskan pada satu lokasi akan memberikan dampak yang sangat baik bagi pemerintah setempat dan pelancong yang ingin bertolak ke pulau.
Hal tersebut disebabkan calon wisatawan yang ingin ke pulau lebih mudah mengetahui di mana tempat kapal-kapal wisata bersandar. "Kita perkirakan jika pembangunan jembatan layang yang akan dibangun di dekat muara dapat selesai di 2016 maka harus dibarengi dengan pemindahan tersebut," ujar dia.
Terkait izin mengangkut penumpang ke pulau, pihaknya membenarkan masih ada sejumlah kapal yang belum memiliki namun tengah diurus. Saat ini tercatat baru 17 kapal wisata yang mengantongi izin, namun 14 diantaranya belum memiliki izin.