REPUBLIKA.CO.ID, KOBE -- Festival atau perayaan menjadi hal yang populer di Jepang. Hampir setiap musim, terdapat berbagai acara yang begitu ramai dan menghibur di salah satu negara di Asia Timur itu. 

Salah satunya adalah Kobe Luminarie atau festival cahaya yang diselenggarakan di Kobe. Dikutip dari Amusing Planet, acara ini berlangsung pada musim dingin setiap tahun, tepatnya awal Desember hingga pertengahan.

Disebut festival cahaya karena terdapat lampu-lampu yang begitu indah dengan warna-warni menawan. Uniknya, lampu-lampu yang ada di Kobe Luminarie pun dipasang menghiasi ukiran-ukiran unik yang berbentuk ornamen artistik.

Selain itu, terdapat lebih dari 200 ribu lampu besar yang dipasang secara individual. Menariknya, untuk menghias lampu itu diberikan warna di sekitar tiang penyangga yang dicat langsung dengan tangan.

Selama festival berlangsung, kilauan cahaya dari lampu-lampu ini dinyalakan setiap malam. Bahkan, jalan-jalan utama di sekitar Kobe Luminarie juga ditutup untuk kendaraan agar pejalan kaki lebih merasa nyaman.

Festival cahaya ini sendiri hadir sebagai bentuk harapan dari bencana yang telah terjadi di kota tersebut. Pada 1995, tepatnya 17 Januari terjadi gempa bumi yang begitu besar di Kobe.

Setidaknya 6.000 orang tewas dan berbagai fasilitas di kota tersebut rusak parah. Salah satu yang paling terasa adalah listrik yang mati dan menyebabkan warga yang selamat harus hidup dalam kegelapan selama beberapa hari. Karena itulah, hanya cahaya yang menjadi harapan bagi mereka untuk terus semangat.

Ikuti Whatsapp Channel Republika