REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kawasan Kota Lama Semarang tengah disiapkan menjadi destinasi wisata unggulan oleh Pemerintah Kota Semarang bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan pemerintah pusat.
"Jadi, kami selaku Pemkot Semarang bekerja sama dengan pemprov dan pusat untuk membuat Kota Lama menjadi destinasi wisata unggulan," kata Penjabat Wali Kota Semarang Tavip Supriyanto di Semarang, Kamis (31/12) malam.
Hal tersebut diungkapkannya saat "Launching Revitalisasi Kota Lama Semarang" yang digelar bersamaan dengan perayaan malam Tahun Baru 2016 di titik nol kilometer Semarang, persis di depan Kantor Pos Besar Johar.
Mantan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Bapermades) Jateng itu menjelaskan revitalisasi Kota Lama akan diawali dengan pembenahan infrastruktur pada 2016, seperti di Jalan Merak dan Jalan Mpu Tantular, Semarang.
"Ada tiga segmen yang akan diperbaiki, baik infrastrukturnya, kemudian bangunan-bangunannya bekerja sama dengan konsorsium. Para pengusaha Jakarta dan Jateng yang peduli dengan 'heritage'. Jadi, kita akan gotong rotong," katanya.
Tavip mengatakan pembenahan infrastruktur jalan akan dilakukan dengan pavingisasi dan penyediaan interior-interior jalan, seperti lampu hias dan kursi, selain perbaikan selokan atau saluran air agar berfungsi dengan baik.
"Ya, harapan kami kawasan Kota Lama Semarang ini menjadi 'heritage' kebanggan dunia, bukan hanya kebanggan Kota Semarang. Makanya, kami bekerja sama dengan pemprov dan pemerintah pusat untuk mewujudkannya," pungkasnya.
Senada dengan itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang meluncurkan "Revitalisasi Kota Lama Semarang" mengatakan sebentar lagi kawasan Kota Lama akan diperbaiki dan dihidupkan kembali karena "heritage" itu termasuk langka di dunia.
Maka dari itu, kata di, kawasan Kota Lama Semarang akan dijadikan sebagai "heritage" dunia yang menjadi destinasi wisata dunia dengan banyaknya wisatawan dari berbagai negara berkunjung menikmati keindahan kawasan tersebut.
"Kota Lama akan dibangun dengan melibatkan seluruh pemilik gedung, termasuk badan usaha milik negara (BUMN) yang memiliki bangunan. Beberapa waktu lalu, saya berkesempatan bertemu jajaran direksi dan Bu Menteri BUMN," katanya.
Dari hasil pertemuan itu, kata dia, semuanya memberikan "support" untukr membangun kawasan Kot Lama sebagai destinasi wisata yang bagus, dimulai dengan penataan kawasan, pengidentifikasian kepemilikan, dan perencanaan wilayah.
"Untuk perencanaan per wilayah sekarang ini sudah dibuat sektor-sektornya. Paling tidak, awalnya nanti ada tiga sektor pertama yang akan diperbaiki untuk revitalisasi Kota Lama. Akan dijadikan 'heritage' dunia," kata Ganjar.