REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Promosi Pariwisata Daerah Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat mencatat jumlah kunjungan wisatawan ke daerah itu selama 2015 diperkirakan mencapai 600 ribu orang.
"Paling banyak itu disumbangkan dari kawasan tiga gili, yakni Trawangan, Air dan Meno," kata Ketua BPPD Kabupaten Lombok Utara H Ahmad Rifai di Mataram, Rabu (23/12).
Ia menjelaskan, khusus untuk kawasan tiga gili sebagai ikon wisata di Kabupaten Lombok Utara (KLU), jumlah wisatawan yang berkunjung mencapai 228 ribu orang, meningkat 89 ribu orang dari tahun 2014.
"Total kunjungan wisatawan baik nusantara dan mancanegara di 2014 mencapai 503,541 ribu orang dengan rata-rata kenaikan 15-20 persen," jelasnya.
Sedangkan, dari jumlah kunjungan wisatawan didominasi asal mancanegara 447,797 ribu orang dan wisatawan nusantara 55,554 ribu orang. Sementara, jumlah kamar yang tersedia mencapai 3.257 dari 444 perusahaan.
"Memang jumlah wisatawan dengan pertumbuhan hotel ini terbatas. Kita perkirakan itu 10 persen pertumbuhan hotel dan itu masih di kawasan tiga gili saja," ujarnya.
Kendati demikian, di 2016 pihaknya menargetkan jumlah kunjungan wisatawan baik bisa lebih meningkat 30 porsen.
"Untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di 2016, kita sudah melakukan berbagai upaya, salah satunya pemerintah bersama BPPD dan pelaku wisata di daerah itu akan meningkatkan citra pariwisata KLU bisa dikenal dunia," tandasnya.
Sementara, Asosiasi Pengusaha Gili Trawangan (APGT) memperkirakan sekitar 10 ribu sampai 11 ribu wisatawan mancanegara dan nusantara akan merayakan tahun baru di objek wisata Gili Trawangan.
"Semuanya sudah full booking sejak tanggal 22 sampai 3 Januari 2016," katanya.
Ia menuturkan, pada perayaan tahun baru 2015, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Gili Tarawangan mencapai 10 ribu orang, dengan jumlah tiket yang terjual dari pasboat dari Pelabuhan Bangsal menuju Gili Trawangan mencapai 8.200 tiket.
"Jumlah ini yang tercatat resmi, belum yang menggunakan kapal-kapal pribadi atau kapal yang disediakan melalui fasilitas penginapan," ujarnya.
Akibat banyaknya pesanan kamar hotel hingga menjelang hari H perayaan tahun baru, pihaknya tidak sanggup menerima pesanan kamar. Karena, jumlah kamar dengan jumlah pengunjung tidak sebanding.
Karena itu, pada saat perayaan tahun baru para pelaku wisata, pihak desa, kepolisian, TNI, syahbandar, pemerintah daerah bersepakat jalur menuju Trawangan di tutup total mulai pukul 18.00 Wita.